Manado (AntaraSulut) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi membuka Forum Budaya Dunia (WCF) di Mangupura Hall, BICC (Bali International Convention Center), Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin pagi(25/11).
"WCF diperlukan untuk melengkapi berbagai forum dunia. Ada World Economic Forum di Davos, kemudian World Social Forum di Brazil, tetapi kita belum ada forum untuk budaya" ujar Presiden saat membuka WCF di Nusa Dua, Bali, Senin.
Presiden mengatakan adanya forum tersebut bertujuan untuk membentuk kerangka diskusi bersama baik tingkat lokal hingga internasional.
Dia juga mengatakan forum tersebut akan memberi sumbangsih dalam mencapai pembangunan.
"Forum ini akan membahas secara mendalam bagaimana budaya bisa membantu dalam pembangunan berkelanjutan."
WCF diselenggarakan untuk pertama kalinya di Nusa Dua, Bali, pada 24 hingga 27 November.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan ide awal WCF dimulai pada 2005 namun baru terealisasi pada tahun ini.
Nuh mengatakan perlu adanya suatu forum budaya, karena tanpa budaya tidak ada masa depan.
Bertemakan "Kekuatan Budaya dalam Pembangunan Berkelanjutan", WCF yang merupakan forum budaya internasional pertama di dunia berlangsung sampai Rabu, 27 November. Forum ini dihadiri oleh perwakilan 40 negara termasuk Kepala Negara, peraih Nobel, para menteri kebudayaan, ahli-ahli terkemuka, pembuat kebijakan senior, LSM, praktisi budaya dan pemegang kepentingan lainnya.
Acara pembukaan secara simbolis ditandai Presiden Yudhoyono membunyikan kul kul, didampingi oleh Francesco Bandarin, asisten direktur jendral UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta I Made Mangku Pastika, Gubernur Bali.
"WCF diperlukan untuk melengkapi berbagai forum dunia. Ada World Economic Forum di Davos, kemudian World Social Forum di Brazil, tetapi kita belum ada forum untuk budaya" ujar Presiden saat membuka WCF di Nusa Dua, Bali, Senin.
Presiden mengatakan adanya forum tersebut bertujuan untuk membentuk kerangka diskusi bersama baik tingkat lokal hingga internasional.
Dia juga mengatakan forum tersebut akan memberi sumbangsih dalam mencapai pembangunan.
"Forum ini akan membahas secara mendalam bagaimana budaya bisa membantu dalam pembangunan berkelanjutan."
WCF diselenggarakan untuk pertama kalinya di Nusa Dua, Bali, pada 24 hingga 27 November.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan ide awal WCF dimulai pada 2005 namun baru terealisasi pada tahun ini.
Nuh mengatakan perlu adanya suatu forum budaya, karena tanpa budaya tidak ada masa depan.
Bertemakan "Kekuatan Budaya dalam Pembangunan Berkelanjutan", WCF yang merupakan forum budaya internasional pertama di dunia berlangsung sampai Rabu, 27 November. Forum ini dihadiri oleh perwakilan 40 negara termasuk Kepala Negara, peraih Nobel, para menteri kebudayaan, ahli-ahli terkemuka, pembuat kebijakan senior, LSM, praktisi budaya dan pemegang kepentingan lainnya.
Acara pembukaan secara simbolis ditandai Presiden Yudhoyono membunyikan kul kul, didampingi oleh Francesco Bandarin, asisten direktur jendral UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta I Made Mangku Pastika, Gubernur Bali.