Balikpapan, (AntaraSulut) - Bank BNI Kantor Wilayah Manado mengajak wartawan di Kota Manado peduli penangkaran buaya sebagai salah satu binatang dilindungi di Indonesia.
   
Kepedulian BNI Manado diwujudkan melalui kegiatan Media Gathering dengan jajaran pers khususnya peliput berita ekonomi dirangkaikan dengan kunjungan ke penangkaran buaya berlokasi di Desa Teritip, Balikpapan, Kalimantan Timur.
   
"Kunjungan ke penangkaran buaya di Kaltim ini sebenarnya merupakan bagian upaya BNI membantu kelestarian alam Indonesia sebagai kekayaan bangsa," kata CEO BNI Wilayah Manado, Danny Alogo di Balikpapan, Kamis.
   
Penangkaran buaya Teritip, Balikpapan,  berjarak sekitar 27 kilometer dari pusat kota Balikpapan dan bisa ditempuh  30 menit menggunakan mobil, serta hanya 20 menit dari Bandara Sepinggan.
   
Beroperasi mulai  tahun 1991, secara resmi menjadi obyek wisata unggulan Balikpapan  pada tahun 1997 dan saat ini memelihara sekitar 1500 jenis buaya denga tiga jenis buaya,  terbanyak buaya muara (crocodylus porosus),  buaya air tawar (crocodylus siamensis), dan buaya supit (tomistoma segelly).
   
Danny berharap, dengan kunjungan ke lokasi ini maka wartawan ikut serta membantu pelestarian satwa.
   
Selain kunjungan ke lokasi satwa tersebut, wartawan juga diajak mengunjungi sejumlah tempat wisata yang dapat menarik minat turis datang berkunjung.
   
"Kami ingin media gathering selain menjalin kerja sama BNI dengan jajaran pers, juga ikut mendukung program pemerintah melestarikan alam yang begitu melimpah yang bila dioptimalkan akan mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
   
Business Performance Group BNI Manado, Daes Luriatmoko mengatakan akan terus meningkatan kerja sama dengan wartawan baik terkait fungsi intermediasi perbankan, maupun kepedulian terhadap alam sekitarnya.
   
Economist BNI Manado, Agus Tony Poputra berharap dengan kegiatan media gathering ini memberi manfaat bagi wartawan karena adanya pengetahuan lebih luas, sehingga dapat menulis berbagai berita dengan baik serta mengawal Indonesia makin maju.

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024