Manado (ANTARA) - Daya beli petani Sulawesi Utara (Sulut) menguat, tercermin dari nilai tukar petani (NTP) pada bulan April 2022 mengalami peningkatan 0,67 persen.
"NTP Sulut pada April 2022 naik 0,67 persen di angka indeks 110,77 dibandingkan Maret yang masih 110,04," kata Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Sulut Asim Saputra, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan membaiknya NTP karena kecepatan kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dibandingkan dengan indeks harga yang di bayar petani (Ib).
Asim menjelaskan It naik hingga mencapai 1,53 persen, sementara Ib hanya naik 0,86 persen.
Secara tahun kalender 2022, NTP naik sebesar 0,23 persen, sedangkan menurut YoY naik menjadi 7,06 persen.
Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) sejalan dengan NTP yang menunjukkan pergerakan naik, yakni sebesar 0,88 persen, dari nilai 110,87 di bulan Maret menjadi 111,84 di bulan April.
Perkembangan NTP Sulut mulai November 2020 sudah menunjukkan nilai di atas 100, keadaan ini menunjukkan tingkat daya beli petani secara umum sudah lebih baik dibanding kondisi pada tahun 2018 (tahun dasar).
Dari lima subsektor pertanian yang dipantau, terdapat empat subsektor mengalami kenaikan NTP, yakni hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan; sedangkan subsektor tanaman pangan terjadi penurunan NTP, kenaikan pada indeks padi dan indeks palawija, belum bisa mengimbangi kecepatan naiknya Ib pada subsektor ini.
"NTP Sulut pada April 2022 naik 0,67 persen di angka indeks 110,77 dibandingkan Maret yang masih 110,04," kata Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Sulut Asim Saputra, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan membaiknya NTP karena kecepatan kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dibandingkan dengan indeks harga yang di bayar petani (Ib).
Asim menjelaskan It naik hingga mencapai 1,53 persen, sementara Ib hanya naik 0,86 persen.
Secara tahun kalender 2022, NTP naik sebesar 0,23 persen, sedangkan menurut YoY naik menjadi 7,06 persen.
Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) sejalan dengan NTP yang menunjukkan pergerakan naik, yakni sebesar 0,88 persen, dari nilai 110,87 di bulan Maret menjadi 111,84 di bulan April.
Perkembangan NTP Sulut mulai November 2020 sudah menunjukkan nilai di atas 100, keadaan ini menunjukkan tingkat daya beli petani secara umum sudah lebih baik dibanding kondisi pada tahun 2018 (tahun dasar).
Dari lima subsektor pertanian yang dipantau, terdapat empat subsektor mengalami kenaikan NTP, yakni hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan; sedangkan subsektor tanaman pangan terjadi penurunan NTP, kenaikan pada indeks padi dan indeks palawija, belum bisa mengimbangi kecepatan naiknya Ib pada subsektor ini.