Bangkok (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri Bilqis Prasista membuat kejutan dalam partai pertama penyisihan Grup A Piala Uber 2022 dengan mengalahkan peringkat satu dunia dari Jepang, Akane Yamaguchi, di Bangkok, Thailand, Rabu.

Bilqis yang tampil poada partai pembuka, tampil meyakinkan untuk menang dua gim langsung 21-19, 21-19 hanya dalam waktu 35 menit.

"Tidak menyangka bisa menang, soalnya dia peringkat satu dunia. Sangat senang bisa mengalahkan Akane," kata Bilqis setelah pertandingan di Impact Arena, B0angkok.

Dari pantauan ANTARA di lokasi, Akane yang juga ikut memasuki ruang wawancara bersama Bilqis terlihat menangis dan enggan berkomentar soal pertandingannya melawan pebulu tangkis peringkat ke-333 asal Indonesia hari ini.

Situasi kurang mengenakan yang dialami Akane membuat sejumlah staf Federasi Badminton Dunia (BWF) dan media lokal Jepang ikut menenangkan dan menyemangati pebulu tangkis berusia 24 tahun itu.



Pebulu tangkis kelahiran Magelang itu mengaku hanya bermain tanpa beban dan berusaha menikmati jalannya pertandingan. Meski meladeni pemain yang secara peringkat jauh di atasnya, Bilqis yakin semua hal bisa terjadi di lapangan.

Bahkan kedua orang tuanya yang juga mantan pebulu tangkis nasional, yaitu Joko Suprianto dan Zelin Resiana, ikut menyemangati putrinya.

"Pokoknya yang penting yakin saja sama diri sendiri, jangan banyak mati sendiri dulu saja dan tekniknya bikin di lari-lari terus. Orang tua juga berpesan agar harus percaya diri, kita pasti bisa asal ada kemauan. Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, apapun bisa terjadi," kata Bilqis.

Kemenangannya atas Akane ini membuat pemain jebolan klub PB Djarum tersebut semakin percaya diri. Meski awalnya kaget karena diturunkan pada partai pertama, namun hasil mengesankan yang dia kemas diharapkan bisa menular kepada rekan-rekan seperjuangannya dalam menghadapi Jepang.

"Buat teman-teman ayo tampilkan yang terbaik saja, dan jangan mau kalah. Saya pas main ya tidak memikirkan apa-apa, yang penting keluarkan kemampuan terbaik dan jangan mau kalah," pungkas dia.
 

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024