Kupang (ANTARA) - Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Sebagian besar wilayah NTT berada pada status sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT yang berlaku pada 10 Mei 2022.
Sebagian besar wilayah yang berpotensi terjadi karhutla, di antaranya Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka.
Selain itu Kabupaten Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Lembata, Flores Timur, Sikka, serta sebagian kecil Alor, Sikka, Nagekeo, Ngada.
Baca juga: Puncak musim kemarau di Sulut diperkirakan bergeser September
Agung menjelaskan di daerah-daerah tersebut, kondisi alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi sangat kering sehingga sangat mudah terbakar.
Oleh sebab itu masyarakat setempat perlu mewaspadai munculnya titik api yang menyebabkan terjadinya kebakaran yang bisa meluas dengan cepat.
"Apalagi adanya kondisi angin kencang yang bersifat kering membuat potensi meluasnya karhutla semakin tinggi," katanya.
Agung mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah mitigasi guna mencegah munculnya titik api.
Ia mengatakan umumnya karhutla terjadi karena aktivitas manusia, baik sengaja maupun tidak, dalam membuka lahan dengan cara membakar. Selain itu membuang puntung rokok secara sembarangan di tempat area.
Baca juga: BMKG memprakirakan sejumlah daerah di Indonesia diguyur hujan lebat
"Hal-hal seperti ini yang perlu dihindari untuk memastikan tidak ada titik api yang memicu kebakaran lebih luas," katanya.
"Sebagian besar wilayah NTT berada pada status sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT yang berlaku pada 10 Mei 2022.
Sebagian besar wilayah yang berpotensi terjadi karhutla, di antaranya Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka.
Selain itu Kabupaten Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Lembata, Flores Timur, Sikka, serta sebagian kecil Alor, Sikka, Nagekeo, Ngada.
Baca juga: Puncak musim kemarau di Sulut diperkirakan bergeser September
Agung menjelaskan di daerah-daerah tersebut, kondisi alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi sangat kering sehingga sangat mudah terbakar.
Oleh sebab itu masyarakat setempat perlu mewaspadai munculnya titik api yang menyebabkan terjadinya kebakaran yang bisa meluas dengan cepat.
"Apalagi adanya kondisi angin kencang yang bersifat kering membuat potensi meluasnya karhutla semakin tinggi," katanya.
Agung mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah mitigasi guna mencegah munculnya titik api.
Ia mengatakan umumnya karhutla terjadi karena aktivitas manusia, baik sengaja maupun tidak, dalam membuka lahan dengan cara membakar. Selain itu membuang puntung rokok secara sembarangan di tempat area.
Baca juga: BMKG memprakirakan sejumlah daerah di Indonesia diguyur hujan lebat
"Hal-hal seperti ini yang perlu dihindari untuk memastikan tidak ada titik api yang memicu kebakaran lebih luas," katanya.