Manado (ANTARA) - Khatib Shalat Idul Fitri H. Irwan Musa mengatakan, kehidupan di dunia ini sejatinya adalah sebuah ujian dan tidak ada sekalipun orang yang hidup kecuali diuji Allah.

"Para nabi dan utusan Allah tak satupun luput dari ujian, sejak kita terlahir di dunia ini, kita diperhadapkan dengan berbagai ujian," kata Irwan pada pelaksanaan shalat Id di lapangan Tikala, Manado, Senin.

Ketika memasuki sekolah, kata dia, ada ujian, di setiap kenaikan kelas ada ujian, dan bahkan mau lulus pun ada ujiannya, ketika akan melamar pekerjaan juga diuji dan saat promosi jabatan pun pasti ada seleksi ujian yang dilaksanakan.

"Demikian juga kehidupan di dunia ini sejatinya adalah ujian di mana tempat kelulusannya adalah kehidupan akhirat kelak yaitu surga atau neraka, bahagia atau sengsara selamanya," kata Khatib.

Menurut Kepala Kantor Departemen Agama Kota Manado tersebut, ujian yang diselenggarakan manusia berbeda dengan ujian Allah.

Ujian di sekolah maupun di dunia kerja sangat bersifat rahasia, jangankan jawabannya, soalnya pun bersifat rahasia.

Sangat berbeda dengan ujian untuk masuk surga, jangankan soal soalnya, kunci jawaban pun sudah diberitahukan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan sudah menjadi rahasia umum.

"Maka sungguh bodohlah kita jika tidak lulus untuk masuk surga," sebutnya.

Kunci masuk surga itu adalah kalimah La ilaha illallah, kalimat tauhid, kalimat pembeda antara umat Muslim dan non-Muslim, kalimat penentu kebahagiaan di surga atau kesengsaraan di neraka.

Kalimat tauhid itu menurut dia, bukan hanya sekadar diucapkan tapi perlu diyakini dengan sebuah keikhlasan dan sepenuh hati bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.

"Keyakinan tersebut dapat dibuktikan melalui sebuah pengabdian dan penghambaan diri hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan berbagai macam ibadah yang kita laksanakan," katanya menambahkan.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024