Manado (ANTARA) - Kepala Cabang PT Pelni Bitung, Sulawesi Utara, Djasman mengatakan sebanyak enam kapal disiapkan untuk mengangkut penumpang mudik Lebaran 2022.
"Di 'home base' ada dua kapal, sementara empat kapal yang melintas di Pelabuhan Bitung," sebut Djasman di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan PT Pelni menyiagakan armada kapal mulai H-15 hingga H+15 Lebaran 2022.
"Memang untuk arus mudik di Pelabuhan Bitung tidak sebanyak pelabuhan-pelabuhan lainnya, karena di sini mayoritas Nasrani. Kalaupun ada penumpang yang turun mereka menuju ke Gorontalo dan Bolaang Mongondow," katanya.
Sebagian besar penumpang yang naik dari Pelabuhan Bitung menuju ke pelabuhan-pelabuhan di Sulawesi, Jawa hingga Papua.
"Mereka yang naik dari Pelabuhan Bitung biasanya pekerja yang berasal dari luar Sulut. Ini kesempatan pulang apalagi situasi COVID-19 yang mulai melandai," ujarnya.
Dinamika arus penumpang yang mudik melalui Pelabuhan Bitung, kata dia, berbeda dengan penumpang yang menggunakan transportasi darat.
Semakin mendekat dengan hari raya Lebaran, maka semakin sedikit penumpang yang naik, terkecuali bila tujuannya dekat seperti di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
"Biasanya mereka mudik lebih awal karena memanfaatkan perjalanan laut butuh waktu cukup lama, hampir sepekan untuk sampai di tujuan. Akibatnya mereka mempersiapkan diri lebih awal," ujarnya.
"Di 'home base' ada dua kapal, sementara empat kapal yang melintas di Pelabuhan Bitung," sebut Djasman di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan PT Pelni menyiagakan armada kapal mulai H-15 hingga H+15 Lebaran 2022.
"Memang untuk arus mudik di Pelabuhan Bitung tidak sebanyak pelabuhan-pelabuhan lainnya, karena di sini mayoritas Nasrani. Kalaupun ada penumpang yang turun mereka menuju ke Gorontalo dan Bolaang Mongondow," katanya.
Sebagian besar penumpang yang naik dari Pelabuhan Bitung menuju ke pelabuhan-pelabuhan di Sulawesi, Jawa hingga Papua.
"Mereka yang naik dari Pelabuhan Bitung biasanya pekerja yang berasal dari luar Sulut. Ini kesempatan pulang apalagi situasi COVID-19 yang mulai melandai," ujarnya.
Dinamika arus penumpang yang mudik melalui Pelabuhan Bitung, kata dia, berbeda dengan penumpang yang menggunakan transportasi darat.
Semakin mendekat dengan hari raya Lebaran, maka semakin sedikit penumpang yang naik, terkecuali bila tujuannya dekat seperti di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
"Biasanya mereka mudik lebih awal karena memanfaatkan perjalanan laut butuh waktu cukup lama, hampir sepekan untuk sampai di tujuan. Akibatnya mereka mempersiapkan diri lebih awal," ujarnya.