Minahasa Tenggara (ANTARA) - Warga Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara memiliki tradisi malam pasang lampu menyambut lebaran yang dilaksanakan oleh pemuda dan remaja masjid di daerah itu.
"Tradisi ini sudah dimulai setiap malam ke-27 sebelum Idul Fitri oleh umat Muslim yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara dan diprakarsai oleh pemuda dan remaja masjid," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Minahasa Tenggara, Artly Kountur di Ratahan, Sabtu.
Dia mengatakan pelaksanaan tradisi itu merupakan inisiatif para pemuda dan remaja masjid untuk memeriahkan malam menjelang perayaan Idul Fitri.
Lebih lanjut Artly menuturkan tradisi itu merupakan perpaduan dari lampu hias yang sebelumnya dipasang menghiasi jalan-jalan serta rumah warga saat memasuki bulan puasa.
"Ini kombinasi lampu hias yang dipadukan dengan lampu botol serta obor. Nantinya ditempatkan di depan rumah maupun jalan trotoar sehingga pada malam hari kelihatan meriahnya," katanya.
Dia mengungkapkan tradisi yang dilakukan para remaja dan pemuda itu simbol kebersamaan dan eratnya kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Minahasa Tenggara.
"Kegiatan ini juga merupakan upaya menjaga khazanah dan melestarikan budaya bangsa serta syiar dakwah. Dan saudara-saudara kita dari agama lain pun sangat antusias dalam tradisi pasang lampu ini," ujarnya.
Lebih lanjut Artly mengungkapkan, selama lebih dari dua tahun pandemi COVID-19 melanda Kabupaten Minahasa Tenggara, tidak dilaksanakan seperti tahun 2022 ini.
"Dua tahun terakhir tidak semarak seperti sebelum pandemi, tapi mereka tetap melaksanakannya dan saat ini menjadi lebih semarak karena kasus sudah semakin berkurang," tandasnya.
"Tradisi ini sudah dimulai setiap malam ke-27 sebelum Idul Fitri oleh umat Muslim yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara dan diprakarsai oleh pemuda dan remaja masjid," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Minahasa Tenggara, Artly Kountur di Ratahan, Sabtu.
Dia mengatakan pelaksanaan tradisi itu merupakan inisiatif para pemuda dan remaja masjid untuk memeriahkan malam menjelang perayaan Idul Fitri.
Lebih lanjut Artly menuturkan tradisi itu merupakan perpaduan dari lampu hias yang sebelumnya dipasang menghiasi jalan-jalan serta rumah warga saat memasuki bulan puasa.
"Ini kombinasi lampu hias yang dipadukan dengan lampu botol serta obor. Nantinya ditempatkan di depan rumah maupun jalan trotoar sehingga pada malam hari kelihatan meriahnya," katanya.
Dia mengungkapkan tradisi yang dilakukan para remaja dan pemuda itu simbol kebersamaan dan eratnya kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Minahasa Tenggara.
"Kegiatan ini juga merupakan upaya menjaga khazanah dan melestarikan budaya bangsa serta syiar dakwah. Dan saudara-saudara kita dari agama lain pun sangat antusias dalam tradisi pasang lampu ini," ujarnya.
Lebih lanjut Artly mengungkapkan, selama lebih dari dua tahun pandemi COVID-19 melanda Kabupaten Minahasa Tenggara, tidak dilaksanakan seperti tahun 2022 ini.
"Dua tahun terakhir tidak semarak seperti sebelum pandemi, tapi mereka tetap melaksanakannya dan saat ini menjadi lebih semarak karena kasus sudah semakin berkurang," tandasnya.