Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah memfasilitasi masyarakat yang hendak mudik dengan baik, khususnya antisipasi potensi kemacetan parah pada mudik Idul Fitri 2022.
“Segala persiapan dan langkah antisipasi harus disiapkan pemerintah sebaik dan sedini mungkin, agar masyarakat bisa mudik dengan selamat dan tenang. Siapkan skenario terburuk jika terjadi kemacetan parah di luar prediksi,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan, kementerian dan instansi yang terlibat dalam penanganan mudik Idul Fitri harus mempersiapkan infrastruktur dan sarana-prasarana yang memadai bagi pemudik.
Baca juga: Puan Maharani: Polemik penundaan Pemilu harus diakhiri
Puan memaklumi antusias warga karena akibat pandemi COVID-19, sudah dua tahun masyarakat tidak diperkenankan mudik saat Lebaran 2022.
“Antusiasme mudik yang tinggi ini harus disikapi dengan persiapan matang dari pihak otoritas,” ujarnya.
Dia mengingatkan pentingnya setiap kebutuhan masyarakat dipersiapkan selama perjalanan mudik dan pengamanan di setiap titik keramaian juga penting dilakukan.
Menurut dia, jangan sampai karena kurangnya persiapan, terjadi lagi kemacetan hingga 20 jam di dalam tol dan memakan korban jiwa seperti tahun 2016.
Puan juga meminta aparat keamanan bekerja sama dengan tenaga kesehatan di posko-posko mudik, termasuk di stasiun kereta api, pelabuhan, bandara, terminal bus, dan di jalur-jalur darat.
“Langkah itu agar masyarakat akan dipermudah apabila membutuhkan pertolongan pertama saat mudik. Pengawasan terhadap pembatasan operasional angkutan barang selama mudik Lebaran di jalan tol dan non-tol yang ditentukan juga harus ketat agar pemudik merasa lebih aman dan nyaman,” katanya.
Puan mengimbau agar masyarakat mempersiapkan keberangkatan dengan mempertimbangkan waktu terbaik, terkait prediksi puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 28-30 April 2022.
Dia memberi apresiasi atas kebijakan pemerintah yang memperbolehkan anak di bawah 18 tahun ikut mudik tanpa tes antigen ataupun PCR selama sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dua kali.
Puan juga berpesan agar orang tua terus mengawasi anak-anaknya untuk terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Kita juga optimistis dengan tingkat antibodi masyarakat yang sudah cukup tinggi, pandemi COVID-19 di Indonesia akan membaik sehingga masyarakat bisa lebih tenang saat bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman,” ujarnya.
Selain itu Puan menilai tradisi mudik Lebaran akan menjadi stimulus yang semakin mendorong pemulihan ekonomi dan akan meningkatkan pariwisata daerah.
Menurut dia, mudik lebaran juga akan semakin menggerakkan UMKM lokal saat pemudik berbelanja oleh-oleh namun mobilitas tinggi masyarakat harus dibarengi dengan ketatnya protokol kesehatan.
“Segala persiapan dan langkah antisipasi harus disiapkan pemerintah sebaik dan sedini mungkin, agar masyarakat bisa mudik dengan selamat dan tenang. Siapkan skenario terburuk jika terjadi kemacetan parah di luar prediksi,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan, kementerian dan instansi yang terlibat dalam penanganan mudik Idul Fitri harus mempersiapkan infrastruktur dan sarana-prasarana yang memadai bagi pemudik.
Baca juga: Puan Maharani: Polemik penundaan Pemilu harus diakhiri
Puan memaklumi antusias warga karena akibat pandemi COVID-19, sudah dua tahun masyarakat tidak diperkenankan mudik saat Lebaran 2022.
“Antusiasme mudik yang tinggi ini harus disikapi dengan persiapan matang dari pihak otoritas,” ujarnya.
Dia mengingatkan pentingnya setiap kebutuhan masyarakat dipersiapkan selama perjalanan mudik dan pengamanan di setiap titik keramaian juga penting dilakukan.
Menurut dia, jangan sampai karena kurangnya persiapan, terjadi lagi kemacetan hingga 20 jam di dalam tol dan memakan korban jiwa seperti tahun 2016.
Puan juga meminta aparat keamanan bekerja sama dengan tenaga kesehatan di posko-posko mudik, termasuk di stasiun kereta api, pelabuhan, bandara, terminal bus, dan di jalur-jalur darat.
“Langkah itu agar masyarakat akan dipermudah apabila membutuhkan pertolongan pertama saat mudik. Pengawasan terhadap pembatasan operasional angkutan barang selama mudik Lebaran di jalan tol dan non-tol yang ditentukan juga harus ketat agar pemudik merasa lebih aman dan nyaman,” katanya.
Puan mengimbau agar masyarakat mempersiapkan keberangkatan dengan mempertimbangkan waktu terbaik, terkait prediksi puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 28-30 April 2022.
Dia memberi apresiasi atas kebijakan pemerintah yang memperbolehkan anak di bawah 18 tahun ikut mudik tanpa tes antigen ataupun PCR selama sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dua kali.
Puan juga berpesan agar orang tua terus mengawasi anak-anaknya untuk terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Kita juga optimistis dengan tingkat antibodi masyarakat yang sudah cukup tinggi, pandemi COVID-19 di Indonesia akan membaik sehingga masyarakat bisa lebih tenang saat bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman,” ujarnya.
Selain itu Puan menilai tradisi mudik Lebaran akan menjadi stimulus yang semakin mendorong pemulihan ekonomi dan akan meningkatkan pariwisata daerah.
Menurut dia, mudik lebaran juga akan semakin menggerakkan UMKM lokal saat pemudik berbelanja oleh-oleh namun mobilitas tinggi masyarakat harus dibarengi dengan ketatnya protokol kesehatan.