Jakarta (ANTARA) - Gereja Katedral Jakarta menyiagakan petugas pemantau protokol kesehatan (prokes) COVID-19 saat perayaan Jumat Agung pada rangkaian Pekan Suci Paskah 2022 untuk menekan potensi penularan COVID-19.
"Kami sejak awal menetapkan setiap paroki itu membuat tim gugus kendali paroki," ujar Humas Katedral Jakarta dan Keuskupan Agung Jakarta Susyana Suwadie di Katedral Jakarta, Jumat.
Susyana mengatakan para petugas itu ada yang berkeliling serta berjaga di pintu masuk kedatangan jemaah, memastikan agar seluruh alur penerapan protokol kesehatan diterapkan.
"(jumlah) Petugasnya tergantung di paroki masing-masing. Diserahkan ke setiap gereja masing-masing," kata dia.
Sebelum memasuki area peribadatan, umat harus mengakses barcode pada aplikasi PeduliLindungi serta dilakukan pengecekan kesehatan. Bahkan jemaah yang datang ke Katedral adalah mereka yang telah mengakses melalui laman BelaRasa.
Selama beribadah, kata dia, umat diwajibkan selalu menggunakan masker dan memastikan diri dalam keadaan sehat.
"Sejak awal, komitmen Keuskupan Agung Jakarta untuk memutus mata rantai penularan sehingga prokes ketat itu wajib," kata dia.
Sebelumnya, Gereja Katedral Jakarta membatasi jemaah yang hadir secara langsung (offline) perayaan Jumat Agung dalam rangkaian Pekan Suci Paskah 2022 hanya sekitar 75 persen dari kapasitas atau hanya 1.105 orang.
"Kapasitas sejak PPKM level 2, maka dikeluarkan ketentuan dari Keuskupan Agung Jakarta 75 persen maksimal. Di katedral Jakarta sebanyak 1.105 umat yang bisa hadir satu kali kegiatan ibadah," ujar Susyana.
Dari jumlah tersebut, kata Susyana, sebanyak 355 umat berada di dalam Gereja Katedral, 330 umat berada di Plaza Mari, dan 420 umat di Aula Yohannes.
"Kami sejak awal menetapkan setiap paroki itu membuat tim gugus kendali paroki," ujar Humas Katedral Jakarta dan Keuskupan Agung Jakarta Susyana Suwadie di Katedral Jakarta, Jumat.
Susyana mengatakan para petugas itu ada yang berkeliling serta berjaga di pintu masuk kedatangan jemaah, memastikan agar seluruh alur penerapan protokol kesehatan diterapkan.
"(jumlah) Petugasnya tergantung di paroki masing-masing. Diserahkan ke setiap gereja masing-masing," kata dia.
Sebelum memasuki area peribadatan, umat harus mengakses barcode pada aplikasi PeduliLindungi serta dilakukan pengecekan kesehatan. Bahkan jemaah yang datang ke Katedral adalah mereka yang telah mengakses melalui laman BelaRasa.
Selama beribadah, kata dia, umat diwajibkan selalu menggunakan masker dan memastikan diri dalam keadaan sehat.
"Sejak awal, komitmen Keuskupan Agung Jakarta untuk memutus mata rantai penularan sehingga prokes ketat itu wajib," kata dia.
Sebelumnya, Gereja Katedral Jakarta membatasi jemaah yang hadir secara langsung (offline) perayaan Jumat Agung dalam rangkaian Pekan Suci Paskah 2022 hanya sekitar 75 persen dari kapasitas atau hanya 1.105 orang.
"Kapasitas sejak PPKM level 2, maka dikeluarkan ketentuan dari Keuskupan Agung Jakarta 75 persen maksimal. Di katedral Jakarta sebanyak 1.105 umat yang bisa hadir satu kali kegiatan ibadah," ujar Susyana.
Dari jumlah tersebut, kata Susyana, sebanyak 355 umat berada di dalam Gereja Katedral, 330 umat berada di Plaza Mari, dan 420 umat di Aula Yohannes.