Palembang (ANTARA) - Sejumlah kawasan permukiman penduduk dan beberapa ruas jalan protokol di Kota Palembang, Sumatera Selatan, tergenang banjir hingga sekitar 30 sentimeter lebih akibat hujan lebat yang berlangsung beberapa jam pada Selasa dini hari hingga pagi.
Hujan lebat di Kota Palembang yang berlangsung cukup lama itu mengakibatkan drainase, kolam retensi, dan anak Sungai Musi meluap dan menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk serta ruas jalan protokol.
Kawasan pemukiman penduduk yang tergenang, di antaranya kawasan Sekip Bendung, Demang Lebar Daun, kawasan Jalan Simanjuntak dan Rawa Sari belakang kampus lama UIN Raden Fattah Palembang.
Kemudian beberapa ruas jalan protokol, seperti di kawasan Soekarno Hatta, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II KM 11, JalanJepang Kecamatan Alang-Alang Lebar, Basuki Rahmad, R Sukamto, Demang Lebar Daun, dan Jalan Mayor Ruslan.
Banjir yang menggenangi beberapa kawasan permukiman, dan sejumlah ruas jalan protokol tersebut mengakibatkan arus lalu lintas mengalami kemacetan panjang, dan tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat mogok, karena mesin kemasukan air.
Supri salah seorang warga kawasan permukiman Rawa Sari mengatakan hujan yang turun cukup lama pada awal pekan ini dan menggenangi akses jalan menuju ke tempat tinggalnya.
Genangan air hujan tersebut biasa terjadi, namun baru dua kali ini masuk ke dalam rumah, melihat kondisi ini ia berharap kepada Wali Kota Palembang Harnojoyo peduli terhadap lingkungan hidup dan membuat program pengendalian banjir yang lebih baik, sehingga pada saat hujan lebat turun tidak menimbulkan genangan air di mana-mana.
Sebelumnya Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, intensitas curah hujan pada April 2022 masih cukup tinggi.
Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air hujan di sejumlah kawasan pemukiman penduduk dan jalan protokol yang tergolong rawan banjir. Ia berupaya memperbaiki saluran air, melakukan pengerukan sungai, dan gencar melakukan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan dari sampah dan tanaman liar.
"Untuk mengantisipasi banjir, pihaknya menyiagakan tim yang sewaktu-waktu mengatasi genangan air di sejumlah daerah rawan banjir," ujar Harnojoyo.
Hujan lebat di Kota Palembang yang berlangsung cukup lama itu mengakibatkan drainase, kolam retensi, dan anak Sungai Musi meluap dan menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk serta ruas jalan protokol.
Kawasan pemukiman penduduk yang tergenang, di antaranya kawasan Sekip Bendung, Demang Lebar Daun, kawasan Jalan Simanjuntak dan Rawa Sari belakang kampus lama UIN Raden Fattah Palembang.
Kemudian beberapa ruas jalan protokol, seperti di kawasan Soekarno Hatta, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II KM 11, JalanJepang Kecamatan Alang-Alang Lebar, Basuki Rahmad, R Sukamto, Demang Lebar Daun, dan Jalan Mayor Ruslan.
Banjir yang menggenangi beberapa kawasan permukiman, dan sejumlah ruas jalan protokol tersebut mengakibatkan arus lalu lintas mengalami kemacetan panjang, dan tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat mogok, karena mesin kemasukan air.
Supri salah seorang warga kawasan permukiman Rawa Sari mengatakan hujan yang turun cukup lama pada awal pekan ini dan menggenangi akses jalan menuju ke tempat tinggalnya.
Genangan air hujan tersebut biasa terjadi, namun baru dua kali ini masuk ke dalam rumah, melihat kondisi ini ia berharap kepada Wali Kota Palembang Harnojoyo peduli terhadap lingkungan hidup dan membuat program pengendalian banjir yang lebih baik, sehingga pada saat hujan lebat turun tidak menimbulkan genangan air di mana-mana.
Sebelumnya Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, intensitas curah hujan pada April 2022 masih cukup tinggi.
Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air hujan di sejumlah kawasan pemukiman penduduk dan jalan protokol yang tergolong rawan banjir. Ia berupaya memperbaiki saluran air, melakukan pengerukan sungai, dan gencar melakukan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan dari sampah dan tanaman liar.
"Untuk mengantisipasi banjir, pihaknya menyiagakan tim yang sewaktu-waktu mengatasi genangan air di sejumlah daerah rawan banjir," ujar Harnojoyo.