Manado (ANTARA) - Tim pengendali inflasi daerah (TPID) melakukan langkah antisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok (bapok) saat Lebaran tahun 2022 ini.

"Langkah konkrit TPID baik pada tingkat Provinsi Sulawesi Utara ataupun Kabupaten/Kota pada bulan April 2022 menjadi penting untuk dilaksanakan, terutama untuk memastikan bahwa inflasi tetap pada rentang sasarannya di tengah hari besar keagamaan nasional (HBKN)," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Senin.

Arbonas mengatakan persiapan TPID dalam menghadapi periode HBKN telah dimulai dari bulan Maret 2022 melalui High Level Meeting TPID Kotamobagu, TPID Bolaang Mongondow Utara, TPID Bolaang Mongondow, TPID Manado dan Rapat Koordinasi TPID Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua yang dihadiri oleh TPID Provinsi Sulut. 

Dia mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan harga pada periode HBKN Idul Fitri 2022, TPID akan melakukan pemantauan harga rutin, pemantauan pasokan, dan operasi pasar untuk komoditas penyumbang inflasi apabila diperlukan. 

Sementara, katanya, TPID Provinsi Sulut melalui Rakorwil TPID juga akan memperkuat proses Kerja sama Antar Daerah (KAD) untuk memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga di masyarakat. 

Ia mengatakan salah satu strategi ketersediaan pasokan dilakukan TPID Kota Tomohon melalui Dinas Pertanian dan Disperindag serta pelaku usaha dengan melaksanakan KAD untuk komoditas beras dengan Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah pada tanggal 28 Maret 2022. 

Lebih lanjut, katanya, seluruh TPID Provinsi dan kabupaten serta kota juga secara rutin akan mensosialisasikan imbauan bijak berbelanja bagi masyarakat, sehingga menghindari panic buying dan penimbunan barang yang akan berdampak pada peningkatan harga yang tidak wajar. 

Melalui pelaksanaan program-program tersebut, secara keseluruhan tahun, inflasi Sulawesi Utara diharapkan dapat terkendali pada rentang sasaran 3±1 persen di tahun 2022 ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Asim Saputra mengatakan  Bulan Maret 2022 Kota Manado mengalami Inflasi sebesar 0,40 persen karena adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,86 di Februari 2022 menjadi 108,29 pada Maret 2022. 

Penyumbang Inflasi terbesar pada bulan Maret 2022 yaitu angkutan udara sebesar 0,3013 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah ikan selar/ikan tude sebesar 0,1129 persen.

Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, tujuh kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 2,56 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,09 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen dan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,01 persen. 

Sisa empat kelompok lainnya, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan, minuman dan restoran cenderung stagnan. Pada Maret 2022 mengalami inflasi secara tahun kalender sebesar -0,25 persen dan inflasi “year on year” sebesar 1,59 persen.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024