Jakarta (ANTARA) - Chief Executive Officer (CEO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Andre Sulistyo mengatakan pihaknya beruntung tumbuh di masa pemerintahan yang progresif mendukung digitalisasi sehingga perusahaan dapat terus berkembang dengan baik.
"Kami lahir dan tumbuh besar di Indonesia di masa pemerintahan yang progresif dengan berbagai kebijakan yang mendukung digitalisasi. Semua ini kami manfaatkan untuk menciptakan solusi-solusi berbasis teknologi untuk para pengguna kami, dan hal ini telah memampukan GoTo dan banyak perusahaan teknologi karya anak bangsa lainnya untuk mencapai skala bisnis yang sangat besar," ujar Andre saat seremoni pencatatan perdana saham GoTo secara virtual yang dipantau di Jakarta, Senin.
GoTo pada awal pekan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). GoTo menjadi perusahaan rintisan teknologi berstatus decacorn pertama yang berhasil tercatat di bursa Asia. GoTo melepas sebanyak 40,62 miliar lembar saham dengan harga IPO Rp338 per saham sehingga perseroan berhasil menghimpun dana segar dari masyarakat mencapai Rp13,73 triliun dan memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp400 triliun.
Andre menyampaikan perseroan bangga bisa menjadi perusahaan publik dan merupakan mimpi dari Gojek dan Tokopedia sejak didirikan 11 tahun yang lalu.
"Kepada Pak Presiden Joko Widodo, jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan badan-badan pemerintahan lainnya seperti OJK dan BEI, kami lahir dan tumbuh besar di masa kepemimpinan bapak ibu sekalian. Dan untuk itu kami sangat berterima kasih sekali atas masukan dan dukungannya sejak awal kami berdiri," kata Andre.
Ia juga menceritakan ketekunan dan ketangguhan dari para pendiri, karyawan, serta para mitra di ekosistem GoTo yang punya tekad luar biasa dan kepercayaan besar bahwa banyaknya masalah sehari-hari bisa dipecahkan dengan teknologi.
Baca juga: GoTo alokasikan Rp310 Miliar saham gotong royong mitra
"Tetapi cerita kami tidak selalu indah, banyak sekali tantangan dan masalah yang kami hadapi sejak berdirinya Gojek dan Tokopedia. Mungkin William ingat bahwa Tokopedia lahir di masa sebelum adanya ekosistem startup dan pendanaan bahwa untuk mencari talenta saja saja sangat susah sekali. Banyak talenta tersebut banyak ditanya calon mertuanya, dikira jaga toko, tidak populer sama sekali pada awal, susah sekali. Ditambah lagi saat itu belanja online dianggap sebagai penipuan," ujar Andre.
Menurutnya, jika bukan karena ketekunan dan ketangguhan dari tim Tokopedia, saat ini tidak mungkin jutaan mitra penjual UMKM bisa lahir dan tumbuh besar jadi pengusaha nasional bersama platform Tokopedia, terutama mereka yang tidak berlokasi di kota-kota yang besar.
"Sama seperti Gojek, Mas Menteri Nadiem dan Kevin mungkin ingat, banyak yang pertanyakan ide kita untuk memberdayakan pengemudi ojek. Apalagi saat kita menawarkan jasa pengantaran makanan atau Go Food, pada saat itu banyak sekali mitra Gojek kami sebenarnya ditolak untuk masuk ke dalam restoran atau mall," kata Andre.
Kendati demikian, lanjutnya, halangan tersebut tidak membuat pihaknya mundur. Dibekali dengan solusi-solusi yang tepat berbasis teknologi, perseroan berhasil memberdayakan para mitra pengemudi untuk meraih potensi mereka menjadi lebih besar lagi.
"Dan buktinya hari ini jutaan mitra pengemudi Gojek tidak bisa dipisahkan dari keseharian puluhan juta user kami, apakah itu untuk mengantarkan makanan, mengantarkan mereka ke tujuan, atau mengantarkan barang pesanan di Tokopedia," ujar Andre.
Pada penutupan saham sesi pertama, saham GOTO terpantau meningkat 50 poin atau 14,79 persen ke posisi Rp388 per saham. Saham GOTO sempat naik 23,08 persen ke posisi Rp416 per saham.
Baca juga: Airlangga harap makin banyak perusahaan teknologi IPO susul GoTo
"Kami lahir dan tumbuh besar di Indonesia di masa pemerintahan yang progresif dengan berbagai kebijakan yang mendukung digitalisasi. Semua ini kami manfaatkan untuk menciptakan solusi-solusi berbasis teknologi untuk para pengguna kami, dan hal ini telah memampukan GoTo dan banyak perusahaan teknologi karya anak bangsa lainnya untuk mencapai skala bisnis yang sangat besar," ujar Andre saat seremoni pencatatan perdana saham GoTo secara virtual yang dipantau di Jakarta, Senin.
GoTo pada awal pekan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). GoTo menjadi perusahaan rintisan teknologi berstatus decacorn pertama yang berhasil tercatat di bursa Asia. GoTo melepas sebanyak 40,62 miliar lembar saham dengan harga IPO Rp338 per saham sehingga perseroan berhasil menghimpun dana segar dari masyarakat mencapai Rp13,73 triliun dan memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp400 triliun.
Andre menyampaikan perseroan bangga bisa menjadi perusahaan publik dan merupakan mimpi dari Gojek dan Tokopedia sejak didirikan 11 tahun yang lalu.
"Kepada Pak Presiden Joko Widodo, jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan badan-badan pemerintahan lainnya seperti OJK dan BEI, kami lahir dan tumbuh besar di masa kepemimpinan bapak ibu sekalian. Dan untuk itu kami sangat berterima kasih sekali atas masukan dan dukungannya sejak awal kami berdiri," kata Andre.
Ia juga menceritakan ketekunan dan ketangguhan dari para pendiri, karyawan, serta para mitra di ekosistem GoTo yang punya tekad luar biasa dan kepercayaan besar bahwa banyaknya masalah sehari-hari bisa dipecahkan dengan teknologi.
Baca juga: GoTo alokasikan Rp310 Miliar saham gotong royong mitra
"Tetapi cerita kami tidak selalu indah, banyak sekali tantangan dan masalah yang kami hadapi sejak berdirinya Gojek dan Tokopedia. Mungkin William ingat bahwa Tokopedia lahir di masa sebelum adanya ekosistem startup dan pendanaan bahwa untuk mencari talenta saja saja sangat susah sekali. Banyak talenta tersebut banyak ditanya calon mertuanya, dikira jaga toko, tidak populer sama sekali pada awal, susah sekali. Ditambah lagi saat itu belanja online dianggap sebagai penipuan," ujar Andre.
Menurutnya, jika bukan karena ketekunan dan ketangguhan dari tim Tokopedia, saat ini tidak mungkin jutaan mitra penjual UMKM bisa lahir dan tumbuh besar jadi pengusaha nasional bersama platform Tokopedia, terutama mereka yang tidak berlokasi di kota-kota yang besar.
"Sama seperti Gojek, Mas Menteri Nadiem dan Kevin mungkin ingat, banyak yang pertanyakan ide kita untuk memberdayakan pengemudi ojek. Apalagi saat kita menawarkan jasa pengantaran makanan atau Go Food, pada saat itu banyak sekali mitra Gojek kami sebenarnya ditolak untuk masuk ke dalam restoran atau mall," kata Andre.
Kendati demikian, lanjutnya, halangan tersebut tidak membuat pihaknya mundur. Dibekali dengan solusi-solusi yang tepat berbasis teknologi, perseroan berhasil memberdayakan para mitra pengemudi untuk meraih potensi mereka menjadi lebih besar lagi.
"Dan buktinya hari ini jutaan mitra pengemudi Gojek tidak bisa dipisahkan dari keseharian puluhan juta user kami, apakah itu untuk mengantarkan makanan, mengantarkan mereka ke tujuan, atau mengantarkan barang pesanan di Tokopedia," ujar Andre.
Pada penutupan saham sesi pertama, saham GOTO terpantau meningkat 50 poin atau 14,79 persen ke posisi Rp388 per saham. Saham GOTO sempat naik 23,08 persen ke posisi Rp416 per saham.
Baca juga: Airlangga harap makin banyak perusahaan teknologi IPO susul GoTo