Manado (ANTARA) - Tim Operasional Polres Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, meringkus salah satu dari empat pelaku komplotan dugaan pencurian sapi dan baterai ekskavator, di wilayah Kalawat, Minut.
Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Jules Abraham Abast, di Manado, Rabu, mengatakan satu pelaku yang diamankan yaitu pria berinisial BM warga Minut.
"Sedangkan pelaku lainnya masih dalam pengejaran,” kata Abast.
Abast mengatakan, diduga komplotan pencuri tersebut sudah beberapa kali beraksi di sekitar wilayah Minut.
“Para pelaku beraksi pada malam hari dengan sasaran hewan ternak sapi dan baterai alat berat ekskavator. Dan saat beraksi komplotan ini menggunakan mobil bak terbuka untuk mengangkut hasil curian,” katanya.
Ia menambahkan dalam penangkapan itu, petugas turut mengamankan beberapa barang bukti yaitu, tujuh buah baterai ekskavator, tali pengikat sapi, dan satu ekor sapi yang sudah disembelih serta diperjualbelikan di pasar tradisional.
Pelaku beserta barang bukti sudah diamankan di Mapolres Minut untuk diproses lanjut.
"Kasus ini masih dalam pengembangan untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku, tempat kejadian perkara maupun barang bukti lainnya,” kata Abast.
Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Jules Abraham Abast, di Manado, Rabu, mengatakan satu pelaku yang diamankan yaitu pria berinisial BM warga Minut.
"Sedangkan pelaku lainnya masih dalam pengejaran,” kata Abast.
Abast mengatakan, diduga komplotan pencuri tersebut sudah beberapa kali beraksi di sekitar wilayah Minut.
“Para pelaku beraksi pada malam hari dengan sasaran hewan ternak sapi dan baterai alat berat ekskavator. Dan saat beraksi komplotan ini menggunakan mobil bak terbuka untuk mengangkut hasil curian,” katanya.
Ia menambahkan dalam penangkapan itu, petugas turut mengamankan beberapa barang bukti yaitu, tujuh buah baterai ekskavator, tali pengikat sapi, dan satu ekor sapi yang sudah disembelih serta diperjualbelikan di pasar tradisional.
Pelaku beserta barang bukti sudah diamankan di Mapolres Minut untuk diproses lanjut.
"Kasus ini masih dalam pengembangan untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku, tempat kejadian perkara maupun barang bukti lainnya,” kata Abast.