Surabaya (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,9 miliar untuk bantuan kepada warga yang masuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di "Kota Pahlawan", Jatim.
Wakil Ketua IV Bidang SDM dan Administrasi Baznas Kota Surabaya Moch Riduan di Surabaya, Rabu, mengatakan ada beberapa jenis bantuan yang diberikan mulai dari bantuan Surabaya Sehat untuk lansia dan bayi kekerdilan, permodalan koperasi UMKM, hingga program Surabaya Cerdas untuk pelajar.
"Setiap bulan kami juga sudah memberikan beasiswa kepada 1.504 pelajar dan anak asuh sebanyak 127 pelajar, kemudian juga terdapat program rutilahu (rumah tidak layak huni) yang juga kami bantu," kata dia.
Baznas juga memberikan bantuan berupa 150 kursi roda dan 10 ribu paket sembako kepada warga yang masuk golongan MBR selama Ramadhan tahun ini.
Dia menjelaskan bantuan tersebut hasil zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun Baznas melalui aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya serta masyarakat.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan jika Baznas Surabaya dikelola dengan baik, bisa membantu mengentaskan kemiskinan, menggerakkan perekonomian, dan kegiatan sosial di Kota Surabaya.
Ia mengatakan kewajiban zakat sudah dimulai diterapkan di kalangan ASN di lingkup Pemkot Surabaya.
Dia mencontohkan ASN Pemkot Surabaya berjumlah 15 ribu orang dengan pendapatan satu orang sekitar Rp5 juta, maka zakatnya Rp125 ribu. Oleh karena itu, dalam satu bulan zakat dari 15 ribu ASN itu bisa terkumpul Rp1,5 miliar.
Ia menyatakan mempunyai keinginan bahwa kewajiban zakat nantinya juga bisa diterapkan oleh seluruh umat beragama.
Dengan adanya kewajiban zakat tersebut, kata dia, tidak ada lagi warga miskin di Kota Surabaya.
"Saya ingin, insyaallah nanti seluruh umat beragama menerapkan kewajiban mengeluarkan zakat. Misal kalau di Islam itu zakatnya 2,5 persen, kalau di Kristen itu per 10," kata dia.
Ia mengaku hal itu sudah disampaikan kepada forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) bersama tokoh lintas agama Kota Surabaya beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua IV Bidang SDM dan Administrasi Baznas Kota Surabaya Moch Riduan di Surabaya, Rabu, mengatakan ada beberapa jenis bantuan yang diberikan mulai dari bantuan Surabaya Sehat untuk lansia dan bayi kekerdilan, permodalan koperasi UMKM, hingga program Surabaya Cerdas untuk pelajar.
"Setiap bulan kami juga sudah memberikan beasiswa kepada 1.504 pelajar dan anak asuh sebanyak 127 pelajar, kemudian juga terdapat program rutilahu (rumah tidak layak huni) yang juga kami bantu," kata dia.
Baznas juga memberikan bantuan berupa 150 kursi roda dan 10 ribu paket sembako kepada warga yang masuk golongan MBR selama Ramadhan tahun ini.
Dia menjelaskan bantuan tersebut hasil zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun Baznas melalui aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya serta masyarakat.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan jika Baznas Surabaya dikelola dengan baik, bisa membantu mengentaskan kemiskinan, menggerakkan perekonomian, dan kegiatan sosial di Kota Surabaya.
Ia mengatakan kewajiban zakat sudah dimulai diterapkan di kalangan ASN di lingkup Pemkot Surabaya.
Dia mencontohkan ASN Pemkot Surabaya berjumlah 15 ribu orang dengan pendapatan satu orang sekitar Rp5 juta, maka zakatnya Rp125 ribu. Oleh karena itu, dalam satu bulan zakat dari 15 ribu ASN itu bisa terkumpul Rp1,5 miliar.
Ia menyatakan mempunyai keinginan bahwa kewajiban zakat nantinya juga bisa diterapkan oleh seluruh umat beragama.
Dengan adanya kewajiban zakat tersebut, kata dia, tidak ada lagi warga miskin di Kota Surabaya.
"Saya ingin, insyaallah nanti seluruh umat beragama menerapkan kewajiban mengeluarkan zakat. Misal kalau di Islam itu zakatnya 2,5 persen, kalau di Kristen itu per 10," kata dia.
Ia mengaku hal itu sudah disampaikan kepada forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) bersama tokoh lintas agama Kota Surabaya beberapa waktu lalu.