Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan kelangkaan minyak goreng, karena pasokan di berbagai toko ritel masih tersedia.
"Kami sudah cek di lapangan stok minyak goreng masih tersedia dan ada banyak di toko dan supermarket, karena itu tidak perlu panik berlebihan," kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang Alfred Laka Bela di Kupang, Senin.
Alfred mengatakan bahwa Pemkot juga sudah berkoordinasi dengan para distributor di ibu kota provinsi itu agar kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat tersedia apalagi selama masa pra Paskah dan selama bulan puasa.
Selain itu, Pemkot bahkan telah berencana untuk memesan dan mendatangkan minyak goreng dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di bulan puasa ini.
"Jangan muda terprovokasi dengan adanya isu-isu yang beredar di masyarakat soal kelangkaan minyak goreng karena pastinya akan menimbulkan kepanikan orang untuk berbelanja minyak goreng," tambah dia.
Berdasarkan pantauan kini sejumlah supermarket masih ada sejumlah minyak goreng namun dengan ukuran dua liter dengan merek yang tak terlalu familiar.
Sementara itu, minyak goreng Bimoli, misalnya, tidak terlihat dijual di pasaran, karena menurut beberapa pedagang minyak sudah tak lagi dijual sejak awal bulan lalu.
"Sudah lama sekali kosong. Selama ini kita hanya jual minyak goreng dengan merek yang biasa saja dengan harga yang cukup mahal," tambah Elias di pasar Naikoten Kupang yang menjadi pasar referensi untuk harga kebutuhan pokok.
Elias mengatakan harga minyak goreng kemasan juga kini satu liter mencapai Rp25.000. Namun harganya berbeda-beda tergantung merek. Sedangkan, minyak goreng curah, baik di pasar Naikoten dan pasar Oeba terlihat jarang dijual di pasar tradisional.
"Kami sudah cek di lapangan stok minyak goreng masih tersedia dan ada banyak di toko dan supermarket, karena itu tidak perlu panik berlebihan," kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang Alfred Laka Bela di Kupang, Senin.
Alfred mengatakan bahwa Pemkot juga sudah berkoordinasi dengan para distributor di ibu kota provinsi itu agar kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat tersedia apalagi selama masa pra Paskah dan selama bulan puasa.
Selain itu, Pemkot bahkan telah berencana untuk memesan dan mendatangkan minyak goreng dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di bulan puasa ini.
"Jangan muda terprovokasi dengan adanya isu-isu yang beredar di masyarakat soal kelangkaan minyak goreng karena pastinya akan menimbulkan kepanikan orang untuk berbelanja minyak goreng," tambah dia.
Berdasarkan pantauan kini sejumlah supermarket masih ada sejumlah minyak goreng namun dengan ukuran dua liter dengan merek yang tak terlalu familiar.
Sementara itu, minyak goreng Bimoli, misalnya, tidak terlihat dijual di pasaran, karena menurut beberapa pedagang minyak sudah tak lagi dijual sejak awal bulan lalu.
"Sudah lama sekali kosong. Selama ini kita hanya jual minyak goreng dengan merek yang biasa saja dengan harga yang cukup mahal," tambah Elias di pasar Naikoten Kupang yang menjadi pasar referensi untuk harga kebutuhan pokok.
Elias mengatakan harga minyak goreng kemasan juga kini satu liter mencapai Rp25.000. Namun harganya berbeda-beda tergantung merek. Sedangkan, minyak goreng curah, baik di pasar Naikoten dan pasar Oeba terlihat jarang dijual di pasar tradisional.