Jakarta (ANTARA) - Pengelola Terminal Kalideres memperkirakan jumlah penumpang saat puncak mudik tahun ini akan terjadi di H-4,H-3,H-2 Lebaran dengan jumlah penumpang mencapai 3.500 orang per hari.
"Saya perkirakan bisa mencapai 3.500 penumpang per hari di H-2 Lebaran. Sedangkan di H-7 mungkin masih 1.000 sampai 2.000 penumpang," kata Kepala Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Revi Zulkarnaen Revi saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Mayoritas tempat tujuan pemudik pun masih sama dengan tahun sebelumnya yakni kawasan Pulau Jawa dan Sumatera.
Revi menjelaskan, dalam rapat koordinasi dengan Kakorlantas Polri beberapa hari lalu, diperkirakan jumlah pemudik yang akan berangkat dari terminalnya sama seperti 2019 yakin 4.000 sampai 7.500 per hari.
Namun demikian, Revi menilai angka pemudik yang berangkat dari tempatnya tidak akan sebanyak itu.
"Perkiraan saya tidak akan sebanyak 2019 karena masyarakat akan beralih ke moda lain seperti memakai jasa travel hingga menggunakan kendaraan pribadi," kata dia.
Selain itu, banyaknya perantau yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat awal pandemi dan sudah pulang ke kampung membuat jumlah pemudik tahun ini semakin berkurang.
Walau demikian, Revi tetap melakukan persiapan guna mengantisipasi lonjakan penumpang yang mungkin bisa terjadi saat jelang Lebaran.
Beberapa antisipasi di antaranya pengerahan petugas terminal untuk mengawasi penumpang memakai masker hingga menggandeng pihak kepolisian untuk pengamanan di terminal.
"Saya perkirakan bisa mencapai 3.500 penumpang per hari di H-2 Lebaran. Sedangkan di H-7 mungkin masih 1.000 sampai 2.000 penumpang," kata Kepala Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Revi Zulkarnaen Revi saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Mayoritas tempat tujuan pemudik pun masih sama dengan tahun sebelumnya yakni kawasan Pulau Jawa dan Sumatera.
Revi menjelaskan, dalam rapat koordinasi dengan Kakorlantas Polri beberapa hari lalu, diperkirakan jumlah pemudik yang akan berangkat dari terminalnya sama seperti 2019 yakin 4.000 sampai 7.500 per hari.
Namun demikian, Revi menilai angka pemudik yang berangkat dari tempatnya tidak akan sebanyak itu.
"Perkiraan saya tidak akan sebanyak 2019 karena masyarakat akan beralih ke moda lain seperti memakai jasa travel hingga menggunakan kendaraan pribadi," kata dia.
Selain itu, banyaknya perantau yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat awal pandemi dan sudah pulang ke kampung membuat jumlah pemudik tahun ini semakin berkurang.
Walau demikian, Revi tetap melakukan persiapan guna mengantisipasi lonjakan penumpang yang mungkin bisa terjadi saat jelang Lebaran.
Beberapa antisipasi di antaranya pengerahan petugas terminal untuk mengawasi penumpang memakai masker hingga menggandeng pihak kepolisian untuk pengamanan di terminal.