Manado, (ANTARA Sulut) - Pesta lampion dan replika taman Getsemani dan Bukit Golgota mewarnai penyambutan perayaan Paskah di Manado, Sulawesi Utara.

"Setiap tahun menjelang perayaan pesta kemenangan iman Paskah, kami selalu menggantung lampion dan membuat replika taman," kata Penatua Piet Hein Pusung dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Syalom Dendengan Dalam, Tikala, Manado, Sabtu.

Piet Hein mengatakan lampion biasanya sudah dipasang sekitar dua minggu sebelum perayaan paskah, sedangkan replika taman Getsemani sampai Bukit Golgota dibuat seminggu sebelum perayaan Jumat Agung.

Ia mengatakan pemasangan lampion dan pembuatan replika taman tersebut, menjadi kebiasaan menjelang perayaan Paskah dan dilakukan di gereja-gereja, lingkup GMIM.

Penatua Mercy Manaida dari Wilayah Manado Utara II mengatakan pemasangan lampion menjelang pesta peringatan Kebangkitan Yesus Kristus tersebut, menjadi tradisi yang sudah lama dilakukan.

"Biasanya lampion dipasang sebagai simbol terang yang datang, karena kebangkitan Sang Mesias," katanya.

Lampion berbentuk salib, menurutnya selain digantung, ada juga yang langsung dibuat didirikan di tepi-tepi jalan, dengan ukuran besar.

Ia mengatakan sebenarnya itu hanya simbol saja, dan dijadikan sebagai kebiasaan untuk memeriahkan pesta kemenangan iman karena kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.

Tetapi ia mengatakan begitu paskah lewat, maka lampion-lampion tersebut akan diturunkan, baik yang berbentuk salib maupun lampu-lampu hias di sepanjang jalan terutama di permukiman penduduk.

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024