Manado, (ANTARASulut) - PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Suluttengo) mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarun di Kabupaten Kepulauan Talaud.
"Sementara dalam proses pembangunan. Mudah-mudahan pada tahun 2014 nanti sudah selesai dan akan dioperasikan," kata General Manager PLN Wilayah Sulutenggo, Ir Santoso Januwarsono, di Manado, Senin.
Dia mengatakan, PLTU Batubara yang dibangun tersebut memiliki kapasitas 2 X 3,5 Megawatt, dan menjadi PLTU kedua di Sulawesi Utara setelah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Amurang di Desa Moinit, dengan kapasitas 2 x 25 Megawatt (MW) yang terletak di Desa Moinit, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan.
Mantan Kepala PLN Cabang Manado ini menambahkan, daya listrik yang dihasilkan PLTU ini selain menyuplai listrik di Pulau Melonguane, juga akan diseberangkan menggunakan tower ke Pulau Lirung yang berada tak jauh dari pulau tersebut.
"Suplainya tidak perlu menggunakan kabel bawah laut. Tower saja sudah cukup," katanya.
Dia menambahkan, geliat perekonomian di Pulau Melonguane yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Talaud dan Pulau Lirung, cukup pesat, tak jauh beda dengan Kota Tomohon.
Karena itu dia mengatakan, ketersediaan pasokan listrik harus tetap menjadi prioritas sehingga pergerakan sektor ekonomi maupun pelayanan jasa pemerintahan berjalan baik.
"Kami akan berupaya untuk menyediakan pasokan listrik di sana. Bahkan hingga pulau-pulau kecil lainnya yang berbatasan dengan negara tetangga Filipina. Memang untuk pulau-pulau kecil sudah dilayani PLTS maupun diesel," ungkapnya.
Dia menambahkan, daya terpasang di Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar 2,5 megawatt dengan beban puncak mencapai 1,2 megawatt.
"Daya masih mencukupi. Nah dengan kehadiran PLTU Tarun secara perlahan kita mulai mengurangi penggunaan tenaga diesel," ungkapnya.
"Sementara dalam proses pembangunan. Mudah-mudahan pada tahun 2014 nanti sudah selesai dan akan dioperasikan," kata General Manager PLN Wilayah Sulutenggo, Ir Santoso Januwarsono, di Manado, Senin.
Dia mengatakan, PLTU Batubara yang dibangun tersebut memiliki kapasitas 2 X 3,5 Megawatt, dan menjadi PLTU kedua di Sulawesi Utara setelah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Amurang di Desa Moinit, dengan kapasitas 2 x 25 Megawatt (MW) yang terletak di Desa Moinit, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan.
Mantan Kepala PLN Cabang Manado ini menambahkan, daya listrik yang dihasilkan PLTU ini selain menyuplai listrik di Pulau Melonguane, juga akan diseberangkan menggunakan tower ke Pulau Lirung yang berada tak jauh dari pulau tersebut.
"Suplainya tidak perlu menggunakan kabel bawah laut. Tower saja sudah cukup," katanya.
Dia menambahkan, geliat perekonomian di Pulau Melonguane yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Talaud dan Pulau Lirung, cukup pesat, tak jauh beda dengan Kota Tomohon.
Karena itu dia mengatakan, ketersediaan pasokan listrik harus tetap menjadi prioritas sehingga pergerakan sektor ekonomi maupun pelayanan jasa pemerintahan berjalan baik.
"Kami akan berupaya untuk menyediakan pasokan listrik di sana. Bahkan hingga pulau-pulau kecil lainnya yang berbatasan dengan negara tetangga Filipina. Memang untuk pulau-pulau kecil sudah dilayani PLTS maupun diesel," ungkapnya.
Dia menambahkan, daya terpasang di Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar 2,5 megawatt dengan beban puncak mencapai 1,2 megawatt.
"Daya masih mencukupi. Nah dengan kehadiran PLTU Tarun secara perlahan kita mulai mengurangi penggunaan tenaga diesel," ungkapnya.