Jakarta (ANTARA) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) meningkatkan pembinaan terkait standardisasi produk bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) dengan memanfaatkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Standardisasi.
"Kita berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga yang punya fungsi membina usaha mikro dan kecil untuk bisa mensosialisasikan standardisasi, sehingga jumlah usaha mikro dan kecil yang siap untuk memperoleh tanda SNI bisa terus meningkat," kata Kepala BSN, Kukuh S Achmad dalam konferensi pers Program dan Kebijakan BSN di Jakarta, Selasa.
Saat ini, katanya, sebanyak 27.500 UMK sudah mendapatkan tanda SNI Bina UMK, dan 1.000 UMK sudah memperoleh tanda SNI dari lembaga sertifikasi yang kompeten.
Kukuh mengaku jumlah tersebut masih tergolong kecil dibandingkan dengan jumlah keseluruhan UMK di Indonesia, sehingga pihaknya akan terus mensosialisasikan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membina UMK terkait standardisasi produk dan upaya mendapat tanda SNI.
Pemanfaatan program MBMK dilakukan melalui kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, sehingga dapat meningkatkan jumlah UMK yang siap untuk mendapatkan tanda SNI melalui sertifikasi.
Dalam program MBKM, mahasiswa bisa bermagang dengan memberikan pembinaan kepada UMK untuk berbagai materi penting, seperti aspek standardisasi dan manajemen keuangan.
Pada semester pertama 2022, ada 18 perguruan tinggi yang terlibat dengan 225 mahasiswa dan 200-an UMK yang dibina. Diharapkan keterlibatan perguruan tinggi ke depan semakin meningkat untuk memberikan pembinaan dan pendampingan kepada UMK.
BSN juga berharap semakin banyak badan usaha milik negara (BUMN) dapat mengalokasikan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) untuk membina UMK memahami pentingnya standardisasi produk.
Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus dilakukan BSN untuk meningkatkan akses pasar UMK yang ber-SNI di Tanah Air, sehingga diharapkan produk dalam negeri dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Sedangkan upaya untuk meningkatkan akses pasar produk UMK ber-SNI di luar pengadaan barang dan jasa pemerintah dan akses pasar ekspor, BSN berkolaborasi dengan tokomutu.com yang telah diresmikan pada 26 Maret 2022.
"Kita berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga yang punya fungsi membina usaha mikro dan kecil untuk bisa mensosialisasikan standardisasi, sehingga jumlah usaha mikro dan kecil yang siap untuk memperoleh tanda SNI bisa terus meningkat," kata Kepala BSN, Kukuh S Achmad dalam konferensi pers Program dan Kebijakan BSN di Jakarta, Selasa.
Saat ini, katanya, sebanyak 27.500 UMK sudah mendapatkan tanda SNI Bina UMK, dan 1.000 UMK sudah memperoleh tanda SNI dari lembaga sertifikasi yang kompeten.
Kukuh mengaku jumlah tersebut masih tergolong kecil dibandingkan dengan jumlah keseluruhan UMK di Indonesia, sehingga pihaknya akan terus mensosialisasikan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membina UMK terkait standardisasi produk dan upaya mendapat tanda SNI.
Pemanfaatan program MBMK dilakukan melalui kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, sehingga dapat meningkatkan jumlah UMK yang siap untuk mendapatkan tanda SNI melalui sertifikasi.
Dalam program MBKM, mahasiswa bisa bermagang dengan memberikan pembinaan kepada UMK untuk berbagai materi penting, seperti aspek standardisasi dan manajemen keuangan.
Pada semester pertama 2022, ada 18 perguruan tinggi yang terlibat dengan 225 mahasiswa dan 200-an UMK yang dibina. Diharapkan keterlibatan perguruan tinggi ke depan semakin meningkat untuk memberikan pembinaan dan pendampingan kepada UMK.
BSN juga berharap semakin banyak badan usaha milik negara (BUMN) dapat mengalokasikan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) untuk membina UMK memahami pentingnya standardisasi produk.
Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus dilakukan BSN untuk meningkatkan akses pasar UMK yang ber-SNI di Tanah Air, sehingga diharapkan produk dalam negeri dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Sedangkan upaya untuk meningkatkan akses pasar produk UMK ber-SNI di luar pengadaan barang dan jasa pemerintah dan akses pasar ekspor, BSN berkolaborasi dengan tokomutu.com yang telah diresmikan pada 26 Maret 2022.