Presiden minta tidak mengganggu stabilitas nasional jelang Pemilu 2014

Senin, 4 Maret 2013 8:33 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak dan kelompok elit politik untuk tidak mengganggu stabilitas politik nasional menjelang pemilu 2014.

"Saya tentu mengikuti dan memantau dinamika politik di negeri kita saat ini, tepatnya dinamika politik pada elit politik dan komunitas tertentu," kata Presiden dalam keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu, sesaat sebelum bertolak menuju Jerman dan Hungaria.

Kepala Negara meminta agar semua pihak tetap dalam koridor demokrasi dan aturan hukum yang ada dalam menyikapi dinamika politik yang terjadi dalam sepekan terakhir ini.

Presiden mengatakan dinamika politik yang terjadi dalam sepekan terakhir diawali dengan penetapan status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang kemudian dalam wacana yang ada di kalangan masyarakat dan elit politik terjadi campur aduk antara hukum dan politik.

"Sementara untuk masalah politik saya pantau dan tahu, informasi, saya hanya berharap pada elit politik dan kelompok tertentu tetap ada pada koridor demokrasi, itu sah, tapi kalau lebih dari itu apalagi dengan rencana membuat gonjang ganjing negara dan pemerintah tidak bisa bekerja saya khawatir justru akan menyusahkan rakyat kita," kata Presiden.

Kepala Negara meminta agar situasi politik dan keamanan dalam negeri tetap terjaga menjelang pemilu 2014 mendatang.

"Tahun ini dan tahun depan seharusnya situasi politik dijaga dengan baik sehingga pemilu bisa berlangsung dengan baik, kalau dibuat goncang dan stabil dan dibuat masalah yang seharusnya tidak ada masalah itu amat tidak baik," kata Kepala Negara.

Presiden mengatakan masyarakat Indonesia memiliki pemikiran yang jernih sehingga tidak mudah diombang-ambingkan oleh isu yang tidak pasti.

Kepala Negara mengatakan kondisi dalam negeri di bidang ekonomi dan politik yang telah ada selama ini hendaknya dapat dijaga dengan baik sehingga tidak merugikan kepentingan masyarakat.

Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri bertolak ke Jerman dan Hungaria pada Minggu pagi pukul 08.45 WIB untuk kunjungan kerja hingga akhir pekan depan. (P008/R010)

Pewarta : ANTARA News
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

MUI minta Presiden Prabowo perkuat KPK

19 December 2024 18:17 Wib

PLN minta dukungan Kejagung pastikan RUPTL hijau berhasil

15 December 2024 14:10 Wib

Wakil menteri minta warga waspada penipuan iklan lowongan kerja di medsos

09 December 2024 18:01 Wib

Presiden Korsel minta maaf adanya pernyataan darurat militer

07 December 2024 11:34 Wib

Jelang penerapan PPN 12 persen, DPR minta Pemerintah dengarkan aspirasi

05 December 2024 16:23 Wib
Terpopuler

BRI perkuat fundamental guna pertumbuhan berkelanjutan

Ekonomi Bisnis - 16 December 2024 22:38 Wib

KPU usulkan UU Pemilu dan UU Pilkada dijadikan satu

Politik dan Hukum - 20 December 2024 17:04 Wib

BI perkirakan ekonomi Sulut 2025 tetap tumbuh positif

Ekonomi Bisnis - 16 December 2024 22:41 Wib

Indonesia jadi tuan rumah KTT D-8 tahun 2025

Internasional - 20 December 2024 17:06 Wib

Program JKN buka akses peserta dapatkan layanan kesehatan berkualitas

Kesehatan - 16 December 2024 22:42 Wib