Jakarta (ANTARA
News) - Harga-harga buku di Indonesia jauh lebih mahal di banding
negara lain sehingga perlu aturan soal harga buku, kata anggota Komisi X
DPR RI, Reni Marlinawati.
"Di Indonesia harga buku termasuk termahal di dunia," kata Reni kepada ANTARA News, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.
Menurut anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mahalnya harga buku di Indonesia karena adanya pengelolaan yang salah.
"Diduga karena sistem tata kelola perbukuan nasional bermasalah, maka kita buat UU-nya. Saat ini dibahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Perbukuan Nasional," kata Reni.
Sementara itu mengenai RUU Kebudayaan, Reni menyebutkan tujuannya adalah untuk melindungi, mengelola, mengembangkan kekayaan budaya Indonesia.
"Agar kebudayaan kita terjaga dengan baik, memberikan nilai manfaat bagi masyarakat, baik secara ekonomi, sosial maupun kesejarahan," kata Reni.
Tanggal 17 Maret 2013, Panitia Kerja RUU Kebudayaan dan Perbukuan Komisi X DPR RI akan melakukan studi banding ke India, Yunani dan Turki.
"Di Indonesia harga buku termasuk termahal di dunia," kata Reni kepada ANTARA News, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.
Menurut anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mahalnya harga buku di Indonesia karena adanya pengelolaan yang salah.
"Diduga karena sistem tata kelola perbukuan nasional bermasalah, maka kita buat UU-nya. Saat ini dibahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Perbukuan Nasional," kata Reni.
Sementara itu mengenai RUU Kebudayaan, Reni menyebutkan tujuannya adalah untuk melindungi, mengelola, mengembangkan kekayaan budaya Indonesia.
"Agar kebudayaan kita terjaga dengan baik, memberikan nilai manfaat bagi masyarakat, baik secara ekonomi, sosial maupun kesejarahan," kata Reni.
Tanggal 17 Maret 2013, Panitia Kerja RUU Kebudayaan dan Perbukuan Komisi X DPR RI akan melakukan studi banding ke India, Yunani dan Turki.