(Sukses adalah Pilihan)
Kunci untuk mengubah hidup Anda terletak pada pikiran Anda. Mereka yang dapat mengubah pikiran akan mampu mengubah kehidupannya.
Apabila kita menfokuskan pikiran kita pada hal-hal yang baik dan yakin (bukan hanya percaya) bahwa hal tersebut akan menjadi kenyataan, maka inilah yang disebut sebagai driving force. Yakin bahwa Anda akan berhasil merupakan kunci keberhasilan dalam segala bidang.
Dalam ceramah ini saya akan memandu Anda agar mampu mengubah takdir genetik Anda. Pernah mendengar kata Genetik ? Genetik adalah pewarisan sifat, misalnya warna mata, warna kulit, rambut, atribut fisik dan beberapa atribut non-fisik, yang merupakan manifestasi eksternal dan internal dari kombinasi gen yang kita peroleh dari ibu dan ayah.
Kadangkala gen-gen yang diwariskan kepada kita mengalami mutasi, atau gen-gen tersebut diatur kembali. Ini adalah mekanisme normal dalam pewarisan sifat dan evolusi.
Pernahkah juga mendengar kata EPIGENETIK? Epigenetik secara harfiah berarti di atas genetik. Gen-gen yang sudah diwariskan oleh orang tua akan diekspresikan oleh tubuh kita.
Reaksi aktivasi atau pembungkaman ekspresi gen ini dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal (signal dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh). Signal-signal inilah yang mengendalikan marka epigenetik.
Mari kita bayangkan bahwa sebetulnya gen-gen di dalam tubuh kita itu sama semua (identik) di setiap sel. Jadi, gen-gen yang ada pada sel-sel darah putih sama dengan gen-gen pada sel-sel syaraf.
Tetapi kenapa sel-sel terebut menjadi sel-sel terebut menjadi berbeda? Di sinilah peran regulasi ekpresi gen. Beberapa gen di sel darah putih diaktifkan ataupun dibungkam, tergantung kebutuhan sel agar sel terebut menjadi darah putih. Demikian juga berlaku pada sel-sel syaraf.
Gen-gen yang tidak dibutuhkan oleh suatu sel, atau tidak boleh diekspresikan, akan dibungkam oleh mekanisme epigenetik, sementara gen-gen lain yang dibutuhkan oleh sel akan tetap diekspresikan dan dilindungi dari mekanisme pembungkaman ini.
Mengubah Gaya Hidup berarti Mengubah Ekspresi Gen
Hal ini dicetuskan oleh Dean Ornish. Beliau menyatakan bahwa “changing lifestyle changes gene expressionâ€. Selama berabad-abad kita telah tersandung dengan teori bahwa kita tidak bisa mengubah cetak biru kehidupan kita yaitu DNA, bahwa gen merupakan penentu utama kesehatan kita, sehingga DNA apa pun yang diwariskan kepada kita, kita tidak dapat mengubahnya.
Kenyataannya, penelitian mengenai epigenetik kontradiksi dengan premis ini. Dasar epigenetik adalah walaupun kita mewarisi serangkaian DNA yang tidak dapat diubah urutannya, kita memiliki kemampuan untuk mengaktifkan atau membungkan ekspresi gen sebagai akibat dari pengalaman hidup kita.
Artinya, totalitas pengalaman hidup kita, apa yang kita pikirkan, rasakan, dan yakini, mengenai diri kita sendiri, apa yang kita makan, juga faktor-faktor eksternal lain, memberikan kontribusi yang besar terhadap ekspresi gen kita.
Sekarang ini, kita bisa membayangkan bahwa kita bisa “bermain-main†dengan ekspresi gen kita, sekehendak kita, mau mengekspresikan hal-hal yang baik atau buruk, tergantung kita. Ini adalah implikasi dari era Epigenetika.
Epigenetik mengajarkan kita tentang keyakinan (belief). Ini memberikan dampak bagi kesuksesan. Ekspresi gen dikendalikan oleh signal-signal dari luar sel dan pesan energetik timbul dari pikiran yang positif atau negatif, bukan oleh DNA.
Pikiranlah yang mengaktifkan atau membungkam ekspresi gen. Kita tidak lagi merupakan korban dari cetak biru kita, DNA kita. Kita dapat mengaktifkan gen yang kita inginkan dengan cara mengubah perasaan, sama halnya cetak biru kita ini dapat diubah oleh suatu "kontraktor", dalam hal ini adalah sistem syaraf. Inilah yang membuat sel-sel kita tetap hidup dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah.
Karena kita memiliki kekuatan untuk mengubah pikiran kita, tentunya kita bisa mengubah ekspresi gen kita, itulah epigenetik. Dengan demikian kita bisa menyembuhkan diri kita sendiri, hal ini sudah lama dikenal dengan nama efek plasebo. Itulah yang menyebabkan mengapa keyakinan negatif bisa membuat kita sakit.
Epigenetik mengendalikan aktivitas dan pemograman DNA. Persepsi kita mengenai lingkungan, termasuk kesadaran kita, adalah yang mengendalikan ekspresi gen kita. Melalui mekanisme epigenetik, kesadaran dapat digunakan untuk membentuk biologi kita dan membuat kehidupan kita lebih baik.
Penelitian epigenetik memperlihatkan bahwa otak memiliki kemampuan berubah di sepanjang hidup seseorang akibat respons terhadap pengalaman dan lingkungan. Ini disebut dengan neuroplastisitas otak.
Sel-sel otak responsif terhadap lingkungan dan respons ini menjangkau ke cetak biru kehidupan yaitu DNA. Gen-gen di dalam DNA kita dapat diaktifkan atau dibungkam berdasarkan dengan faktor-faktor lingkungan.
Yang paling menakjubkan adalah penemuan bahwa sel-sel berespons terhadap lingkungan internal yaitu pikiran, kepercayaan, dan perasaan kita. Ketika kita mengubah keyakinan dan emosi kita, hal ini akan menghasilkan perubahan-perubahan biologis pada tingkat seluler di otak kita.
Dr. Bruce Lipton, seorang pionir dalam bidang epigenetik dan penulis buku The Biology of Belief mengatakan bahwa kita semua memiliki kekuatan yang tak tarsaingi yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan kita pada tingkat biologis dan fisik dengan secara sadar mengubah energi kita ke arah pikiran dan perasan positif.
Dengan demikian, terdapat interaksi kuat antara gen, pengalaman, dan lingkungan dengan ekspresi gen dan pewarisan sifat. Diet, gaya hidup, dan lingkungan bisa bertindak sebagai pemain dalam ekspresi gen. Perubahan pola metilasi pada gen ternyata bisa mengubah kognisi dan perilaku manusia.
Epigenetik berarti apa yang kita makan, kita pikirkan, bagaimana kita hidup dan mencintai, dapat mempengaruhi perilaku ekspresi gen kita.
Stresor seperti diet dapat mengaktifkan penanda epigenetik yaitu memodifikasi histon (protein DNA) atau fruitvegiesmenambahkan gugus metil pada utas DNA. Ini pada gilirannya dapat mengaktifkan atau membungkam ekspresi gen dan akan berpengaruh kepada apa yang akan kita wariskan pada turunan kita nanti. Pesan moralnya adalah bukan hanya diet yang dapat mengubah satu ekspresi gen, tetapi juga lingkungan, suasana hati, dan apa yang kita pikirkan dan percaya. Pesan ini begitu kuat bahwa kita memiliki kendali atas ekspresi gen kita. Apabila kita ingin mengubah ekspresi gen kita, kita harus mengubah kebiasaan hidup, mulai dari pola makan sampai kepada pola berpikir.
Neuroplasticity
Neuroplastisitas berhubungan dengan kemampuan otak untuk berubah akibat pengalaman. Dalam fenomena epigenetik, hal ini adalah kemampuan kita dalam mengubah ekspresi gen sebagai akibat dari pengalaman. Contohnya adalah ketika kita melakukan meditasi, terdapat kira-kira 15 gen yang terlihat berbeda dalam ekspresinya sebagai akibat meditasi.
Gen-gen tersebut adalah yang terlibat dalam respons terhadap stres. Melihat dari fakta-fakta di atas, dapat kita simpulkan bahwa keadaan pikiran yang dapat kita induksi dapat meregulasi ekspresi gen, yaitu membuat ekspresi gen on (aktif) atau off (bungkam) atau up (meningkat) atau down (menurun).
Secara jelasnya, neuroplastisitas adalah kemampuan otak manusia untuk menghasilkan jalur syaraf yang baru dan mengubah strukturnya. Ini disebabkan karena pikiran, kepercayaan, dan perasaan kita akan mengubah aktivitas ekspresi gen sehingga gen-gen di dalam sel-sel otak kita akan diekspresikan sesuai dengan pikiran, kepercayaan, dan perasaan kita.
Apabila kita melakukan pergeseran kognitif maka jalur syaraf baru akan dibentuk di dalam otak. Oleh sebab itu maka percayalah bahwa misalnya ketika Anda merasa cemas, itu hanya pikiran Anda saja yang merasa sangat cemas dan kecemasan itu membuat Anda semakin cemas.
Atau sesuatu yang Anda makan sebelumnya yang membuat pencernaan Anda tidak nyaman sehingga Anda kemudian merasa cemas. Ini adalah perubahan otak terus-menerus ke arah yang menyebabkan Anda cemas karena mendapatkan pemaparan ketakutan dan kecemasan.
Ekspresi Gen Anda
Sekarang Anda bisa membayangkan bagaimana jika Anda dapat mengubah cetak biru kehidupan Anda, yaitu aktivitas gen-gen di dalam DNA Anda, untuk mengembangkan potensi kreatif Anda, menyediakan Anda akses pada pikiran alam bawah sadar Anda yang terbaik, dan menjadi intuitif, dan kemudian mengetahui tujuan Anda dalam kehidupan ini. Apa yang akan Anda lakukan?
DNA adalah cetak biru kehidupan, terletak di dalam inti setiap sel. Sebagai cetak biru kehidupan, mengendalikan setiap fungsi di dalam sel kita.
Apabila kita bisa mengubah ekspresi gen pada DNA kita, artinya kita bisa mengubah kehidupan kita.Banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa kita hanya menggunakan 3-5% dari DNA kita, artinya sisanya lagi merupakan DNA yang tidak aktif, bukan merupakan gen, tidak diekspresikan (junk DNA).
Dewasa ini, banyak penelitian mengindikasikan bahwa bahwa DNA sampah ini tidaklah benar-benar sampah karena ternyata memiliki banyak peran sebagai pengatur. Ini berarti bahwa DNA tersebut mempengaruhi perilaku gen (daerah penyandi pada DNA) dengan cara-cara tertentu yang tentunya penting.
Cognitive behavior therapy (brain switching): mengubah ekspresi genMind in Words
Setiap orang memiliki kecenderungan untuk memiliki pikiran negatif secara tidak sadar. Karena memikirkan suatu hal terus-menerus maka akan menjadi suatu kebiasaan, sama halnya dengan kebiasaan untuk berpikiran negatif.
Apabila kita hanya berfokus pada kebiasaan berpikiran negatif dalam waktu yang lama, maka kita memicu respons melawan-atau-menghindar (fight-or-flight) yang pekerjaannya adalah menyiapkan kita untuk melakukan suatu tindakan dengan cara menimbun bahan kimia stres di otak kita, sehingga membuat kita stres.
Ini kemudian menjadi suatu siklus yang berbahaya karena pikiran negatif akan melatih otak kita untuk berpikir lebih banyak la gi pikiran negatif. Konsekuensinya adalah kita memberikan instruksi kepada otak kita sehingga akan membuat kita semakin stres.
Apabila kita berpikir tentang suatu pikiran negatif, otak kita akan mengingat dan mengaktifkan semua pikiran negatif lainnya yang terkait yang pernah kita simpan di otak.
Kebiasaan bisa dibentuk (formed), bisa juga dirusak (unformed). Satu metode penting dalam mengubah kebiasaan kita adalah modifikasi perilaku.
Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan neurolinguistic programming (NLP), yang berkaitan dengan cara kita berpikir mengenai sesuatu atau berbagai hal.
Jika kita bisa menyadari bagaimana proses berpikir kita, maka kita dapat mengubahnya. Dengan demikian kita dapat merusak kebiasaan buruk kita. Sekali kebiasaan buruk terbentuk, bisa mempengaruhi kehidupan kita. Dengan NLP kita juga dapat mengubah ekspresi gen kita sendiri.
Ringkasnya adalah manusia secara terus-menerus dikondisikan oleh pengalaman sosialnya. Hal ini akan ditransduksi oleh sistem syaraf menjadi tanda elektrokimiawi yang dapat memodulasi sintesis protein di dalam inti sel-sel syaraf.
Hal ini mengakibatkan perubahan dalam replikasi dan pertumbuhan sel syaraf. Dengan demikian, pengalaman sosial dapat mengubah ekspresi gen, menyebabkan restrukturisasi otak melalui neuroplastisitas.
Pikiran, emosi, dan tindakan memicu aktivitas syaraf sehingga menyebabkan reorganisasi otak, membentuk pengalaman psikososial di masa depan. Dari perspektif ini, kita menyadari bahwa kita bukan merupakan produk pasif dari neurofisiologi dan hereditas, melainkan melalui perilaku kita di dalam lingkungan sosial, kita menjadi agen aktif dalam mengkonstruksi neurobiologi kita, dan pada gilirannya kehidupan kita sendiri.
Benar adanya bahwa apabila kita yakin bahwa kita akan sukses maka kita benar-benar akan sukses.Tidak ada hal yang mistik atau magis mengenai kekuatan pikiran kita. Perilaku “Saya bisa†akan menghasilkan kekuatan yang dahsyat, keterampilan, dan energi untuk mengarahkan Anda ke arah kesuksesan.
So THINK BIG !!!
* Dosen Jurusan Biologi FMIPA Unsrat Manado.
Kunci untuk mengubah hidup Anda terletak pada pikiran Anda. Mereka yang dapat mengubah pikiran akan mampu mengubah kehidupannya.
Apabila kita menfokuskan pikiran kita pada hal-hal yang baik dan yakin (bukan hanya percaya) bahwa hal tersebut akan menjadi kenyataan, maka inilah yang disebut sebagai driving force. Yakin bahwa Anda akan berhasil merupakan kunci keberhasilan dalam segala bidang.
Dalam ceramah ini saya akan memandu Anda agar mampu mengubah takdir genetik Anda. Pernah mendengar kata Genetik ? Genetik adalah pewarisan sifat, misalnya warna mata, warna kulit, rambut, atribut fisik dan beberapa atribut non-fisik, yang merupakan manifestasi eksternal dan internal dari kombinasi gen yang kita peroleh dari ibu dan ayah.
Kadangkala gen-gen yang diwariskan kepada kita mengalami mutasi, atau gen-gen tersebut diatur kembali. Ini adalah mekanisme normal dalam pewarisan sifat dan evolusi.
Pernahkah juga mendengar kata EPIGENETIK? Epigenetik secara harfiah berarti di atas genetik. Gen-gen yang sudah diwariskan oleh orang tua akan diekspresikan oleh tubuh kita.
Reaksi aktivasi atau pembungkaman ekspresi gen ini dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal (signal dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh). Signal-signal inilah yang mengendalikan marka epigenetik.
Mari kita bayangkan bahwa sebetulnya gen-gen di dalam tubuh kita itu sama semua (identik) di setiap sel. Jadi, gen-gen yang ada pada sel-sel darah putih sama dengan gen-gen pada sel-sel syaraf.
Tetapi kenapa sel-sel terebut menjadi sel-sel terebut menjadi berbeda? Di sinilah peran regulasi ekpresi gen. Beberapa gen di sel darah putih diaktifkan ataupun dibungkam, tergantung kebutuhan sel agar sel terebut menjadi darah putih. Demikian juga berlaku pada sel-sel syaraf.
Gen-gen yang tidak dibutuhkan oleh suatu sel, atau tidak boleh diekspresikan, akan dibungkam oleh mekanisme epigenetik, sementara gen-gen lain yang dibutuhkan oleh sel akan tetap diekspresikan dan dilindungi dari mekanisme pembungkaman ini.
Mengubah Gaya Hidup berarti Mengubah Ekspresi Gen
Hal ini dicetuskan oleh Dean Ornish. Beliau menyatakan bahwa “changing lifestyle changes gene expressionâ€. Selama berabad-abad kita telah tersandung dengan teori bahwa kita tidak bisa mengubah cetak biru kehidupan kita yaitu DNA, bahwa gen merupakan penentu utama kesehatan kita, sehingga DNA apa pun yang diwariskan kepada kita, kita tidak dapat mengubahnya.
Kenyataannya, penelitian mengenai epigenetik kontradiksi dengan premis ini. Dasar epigenetik adalah walaupun kita mewarisi serangkaian DNA yang tidak dapat diubah urutannya, kita memiliki kemampuan untuk mengaktifkan atau membungkan ekspresi gen sebagai akibat dari pengalaman hidup kita.
Artinya, totalitas pengalaman hidup kita, apa yang kita pikirkan, rasakan, dan yakini, mengenai diri kita sendiri, apa yang kita makan, juga faktor-faktor eksternal lain, memberikan kontribusi yang besar terhadap ekspresi gen kita.
Sekarang ini, kita bisa membayangkan bahwa kita bisa “bermain-main†dengan ekspresi gen kita, sekehendak kita, mau mengekspresikan hal-hal yang baik atau buruk, tergantung kita. Ini adalah implikasi dari era Epigenetika.
Epigenetik mengajarkan kita tentang keyakinan (belief). Ini memberikan dampak bagi kesuksesan. Ekspresi gen dikendalikan oleh signal-signal dari luar sel dan pesan energetik timbul dari pikiran yang positif atau negatif, bukan oleh DNA.
Pikiranlah yang mengaktifkan atau membungkam ekspresi gen. Kita tidak lagi merupakan korban dari cetak biru kita, DNA kita. Kita dapat mengaktifkan gen yang kita inginkan dengan cara mengubah perasaan, sama halnya cetak biru kita ini dapat diubah oleh suatu "kontraktor", dalam hal ini adalah sistem syaraf. Inilah yang membuat sel-sel kita tetap hidup dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah.
Karena kita memiliki kekuatan untuk mengubah pikiran kita, tentunya kita bisa mengubah ekspresi gen kita, itulah epigenetik. Dengan demikian kita bisa menyembuhkan diri kita sendiri, hal ini sudah lama dikenal dengan nama efek plasebo. Itulah yang menyebabkan mengapa keyakinan negatif bisa membuat kita sakit.
Epigenetik mengendalikan aktivitas dan pemograman DNA. Persepsi kita mengenai lingkungan, termasuk kesadaran kita, adalah yang mengendalikan ekspresi gen kita. Melalui mekanisme epigenetik, kesadaran dapat digunakan untuk membentuk biologi kita dan membuat kehidupan kita lebih baik.
Penelitian epigenetik memperlihatkan bahwa otak memiliki kemampuan berubah di sepanjang hidup seseorang akibat respons terhadap pengalaman dan lingkungan. Ini disebut dengan neuroplastisitas otak.
Sel-sel otak responsif terhadap lingkungan dan respons ini menjangkau ke cetak biru kehidupan yaitu DNA. Gen-gen di dalam DNA kita dapat diaktifkan atau dibungkam berdasarkan dengan faktor-faktor lingkungan.
Yang paling menakjubkan adalah penemuan bahwa sel-sel berespons terhadap lingkungan internal yaitu pikiran, kepercayaan, dan perasaan kita. Ketika kita mengubah keyakinan dan emosi kita, hal ini akan menghasilkan perubahan-perubahan biologis pada tingkat seluler di otak kita.
Dr. Bruce Lipton, seorang pionir dalam bidang epigenetik dan penulis buku The Biology of Belief mengatakan bahwa kita semua memiliki kekuatan yang tak tarsaingi yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan kita pada tingkat biologis dan fisik dengan secara sadar mengubah energi kita ke arah pikiran dan perasan positif.
Dengan demikian, terdapat interaksi kuat antara gen, pengalaman, dan lingkungan dengan ekspresi gen dan pewarisan sifat. Diet, gaya hidup, dan lingkungan bisa bertindak sebagai pemain dalam ekspresi gen. Perubahan pola metilasi pada gen ternyata bisa mengubah kognisi dan perilaku manusia.
Epigenetik berarti apa yang kita makan, kita pikirkan, bagaimana kita hidup dan mencintai, dapat mempengaruhi perilaku ekspresi gen kita.
Stresor seperti diet dapat mengaktifkan penanda epigenetik yaitu memodifikasi histon (protein DNA) atau fruitvegiesmenambahkan gugus metil pada utas DNA. Ini pada gilirannya dapat mengaktifkan atau membungkam ekspresi gen dan akan berpengaruh kepada apa yang akan kita wariskan pada turunan kita nanti. Pesan moralnya adalah bukan hanya diet yang dapat mengubah satu ekspresi gen, tetapi juga lingkungan, suasana hati, dan apa yang kita pikirkan dan percaya. Pesan ini begitu kuat bahwa kita memiliki kendali atas ekspresi gen kita. Apabila kita ingin mengubah ekspresi gen kita, kita harus mengubah kebiasaan hidup, mulai dari pola makan sampai kepada pola berpikir.
Neuroplasticity
Neuroplastisitas berhubungan dengan kemampuan otak untuk berubah akibat pengalaman. Dalam fenomena epigenetik, hal ini adalah kemampuan kita dalam mengubah ekspresi gen sebagai akibat dari pengalaman. Contohnya adalah ketika kita melakukan meditasi, terdapat kira-kira 15 gen yang terlihat berbeda dalam ekspresinya sebagai akibat meditasi.
Gen-gen tersebut adalah yang terlibat dalam respons terhadap stres. Melihat dari fakta-fakta di atas, dapat kita simpulkan bahwa keadaan pikiran yang dapat kita induksi dapat meregulasi ekspresi gen, yaitu membuat ekspresi gen on (aktif) atau off (bungkam) atau up (meningkat) atau down (menurun).
Secara jelasnya, neuroplastisitas adalah kemampuan otak manusia untuk menghasilkan jalur syaraf yang baru dan mengubah strukturnya. Ini disebabkan karena pikiran, kepercayaan, dan perasaan kita akan mengubah aktivitas ekspresi gen sehingga gen-gen di dalam sel-sel otak kita akan diekspresikan sesuai dengan pikiran, kepercayaan, dan perasaan kita.
Apabila kita melakukan pergeseran kognitif maka jalur syaraf baru akan dibentuk di dalam otak. Oleh sebab itu maka percayalah bahwa misalnya ketika Anda merasa cemas, itu hanya pikiran Anda saja yang merasa sangat cemas dan kecemasan itu membuat Anda semakin cemas.
Atau sesuatu yang Anda makan sebelumnya yang membuat pencernaan Anda tidak nyaman sehingga Anda kemudian merasa cemas. Ini adalah perubahan otak terus-menerus ke arah yang menyebabkan Anda cemas karena mendapatkan pemaparan ketakutan dan kecemasan.
Ekspresi Gen Anda
Sekarang Anda bisa membayangkan bagaimana jika Anda dapat mengubah cetak biru kehidupan Anda, yaitu aktivitas gen-gen di dalam DNA Anda, untuk mengembangkan potensi kreatif Anda, menyediakan Anda akses pada pikiran alam bawah sadar Anda yang terbaik, dan menjadi intuitif, dan kemudian mengetahui tujuan Anda dalam kehidupan ini. Apa yang akan Anda lakukan?
DNA adalah cetak biru kehidupan, terletak di dalam inti setiap sel. Sebagai cetak biru kehidupan, mengendalikan setiap fungsi di dalam sel kita.
Apabila kita bisa mengubah ekspresi gen pada DNA kita, artinya kita bisa mengubah kehidupan kita.Banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa kita hanya menggunakan 3-5% dari DNA kita, artinya sisanya lagi merupakan DNA yang tidak aktif, bukan merupakan gen, tidak diekspresikan (junk DNA).
Dewasa ini, banyak penelitian mengindikasikan bahwa bahwa DNA sampah ini tidaklah benar-benar sampah karena ternyata memiliki banyak peran sebagai pengatur. Ini berarti bahwa DNA tersebut mempengaruhi perilaku gen (daerah penyandi pada DNA) dengan cara-cara tertentu yang tentunya penting.
Cognitive behavior therapy (brain switching): mengubah ekspresi genMind in Words
Setiap orang memiliki kecenderungan untuk memiliki pikiran negatif secara tidak sadar. Karena memikirkan suatu hal terus-menerus maka akan menjadi suatu kebiasaan, sama halnya dengan kebiasaan untuk berpikiran negatif.
Apabila kita hanya berfokus pada kebiasaan berpikiran negatif dalam waktu yang lama, maka kita memicu respons melawan-atau-menghindar (fight-or-flight) yang pekerjaannya adalah menyiapkan kita untuk melakukan suatu tindakan dengan cara menimbun bahan kimia stres di otak kita, sehingga membuat kita stres.
Ini kemudian menjadi suatu siklus yang berbahaya karena pikiran negatif akan melatih otak kita untuk berpikir lebih banyak la gi pikiran negatif. Konsekuensinya adalah kita memberikan instruksi kepada otak kita sehingga akan membuat kita semakin stres.
Apabila kita berpikir tentang suatu pikiran negatif, otak kita akan mengingat dan mengaktifkan semua pikiran negatif lainnya yang terkait yang pernah kita simpan di otak.
Kebiasaan bisa dibentuk (formed), bisa juga dirusak (unformed). Satu metode penting dalam mengubah kebiasaan kita adalah modifikasi perilaku.
Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan neurolinguistic programming (NLP), yang berkaitan dengan cara kita berpikir mengenai sesuatu atau berbagai hal.
Jika kita bisa menyadari bagaimana proses berpikir kita, maka kita dapat mengubahnya. Dengan demikian kita dapat merusak kebiasaan buruk kita. Sekali kebiasaan buruk terbentuk, bisa mempengaruhi kehidupan kita. Dengan NLP kita juga dapat mengubah ekspresi gen kita sendiri.
Ringkasnya adalah manusia secara terus-menerus dikondisikan oleh pengalaman sosialnya. Hal ini akan ditransduksi oleh sistem syaraf menjadi tanda elektrokimiawi yang dapat memodulasi sintesis protein di dalam inti sel-sel syaraf.
Hal ini mengakibatkan perubahan dalam replikasi dan pertumbuhan sel syaraf. Dengan demikian, pengalaman sosial dapat mengubah ekspresi gen, menyebabkan restrukturisasi otak melalui neuroplastisitas.
Pikiran, emosi, dan tindakan memicu aktivitas syaraf sehingga menyebabkan reorganisasi otak, membentuk pengalaman psikososial di masa depan. Dari perspektif ini, kita menyadari bahwa kita bukan merupakan produk pasif dari neurofisiologi dan hereditas, melainkan melalui perilaku kita di dalam lingkungan sosial, kita menjadi agen aktif dalam mengkonstruksi neurobiologi kita, dan pada gilirannya kehidupan kita sendiri.
Benar adanya bahwa apabila kita yakin bahwa kita akan sukses maka kita benar-benar akan sukses.Tidak ada hal yang mistik atau magis mengenai kekuatan pikiran kita. Perilaku “Saya bisa†akan menghasilkan kekuatan yang dahsyat, keterampilan, dan energi untuk mengarahkan Anda ke arah kesuksesan.
So THINK BIG !!!
* Dosen Jurusan Biologi FMIPA Unsrat Manado.