Manado (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Asim Saputra mengatakan potensi produksi beras di Sulut hingga April 2022 diperkirakan mencapai 37,16 ribu ton.

"Produksi beras pada bulan Januari 2022 diperkirakan sebanyak 10,23 ribu ton, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2022 sebesar 37,16 ribu ton," kata Asim Saputra, di Manado, Minggu.

Dia mengatakan dengan demikian, potensi produksi beras pada periode Januari hingga April 2022 diperkirakan mencapai 47,39 ribu ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 4,5 ribu ton jika dibandingkan dengan produksi beras pada periode yang sama tahun 2021 yang sebesar 42,89 ribu ton beras.

Asim mengatakan, pada Januari 2022 produksi padi di Sulawesi Utara diperkirakan sebesar 18,21 ribu ton gabah kering giling (GKG), dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2022 mencapai 66,12 ribu ton GKG.

Dengan demikian, katanya, total potensi produksi padi pada subround Januari hingga April 2022 diperkirakan mencapai 84,33 ribu ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 8,02 ribu ton GKG dibandingkan 2021 yang sebesar 76,32 ribu ton GKG.

“Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2021 setara dengan 130,87 ribu ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 8,99 ribu ton dari 2020 yang sebesar 139,85 ribu ton,” jelas Asim.

Ia mengatakan, produksi beras tertinggi pada 2021 terjadi di bulan Mei sebesar 13,54 ribu ton. Sementara produksi beras terendah, kata Asim terjadi pada bulan Februari, yaitu sebesar 7,75 ribu ton.

“Berbeda dengan tahun 2021, produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April,” katanya.

Asim juga mengungkapkan bahwa tiga daerah di Sulut dengan potensi produksi padi tertinggi pada Januari hingga April 2022 adalah Bolaang Mongondow, Minahasa, dan Bolaang Mongondow Utara.

Sementara tiga daerah dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama adalah Manado, Siau Tagulandang Biaro, dan Kepulauan Talaud.

“Potensi kenaikan produksi padi yang relatif besar pada subround Januari hingga April 2022 dibandingkan subround yang sama pada 2021 terjadi di Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Selatan, dan Minahasa.

Sementara itu, katanya, potensi penurunan produksi padi pada subround Januari hingga April 2022 yang relatif besar terjadi di Minahasa Selatan, Kepulauan Talaud, dan Bitung.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024