Manado, (Antarasulut) - Pelayanan Puskesmas 24 jam yang diterapkan Pemerintah Kota Manado adalah untuk Unit Gawat Darurat (UGD) bukan administrasi.

"Pelayanan 24 jam Puskesmas itu adalah untuk yang sakit atau darurat karena ada petugas medis yang siaga," kata Kepala Puskesmas Tuminting Dokter Meiny Manumpil di Manado, Rabu

Manumpil menjelaskan, pelayanan darurat tersebut antara lain sakit seperti demam, dan jenis penyakit lainnya serta ibu melahirkan yang memang sudah diterima di Puskesmas sejak tahun 2011 lalu.

Tetapi untuk pelayanan administrasi hanya diberlakukan sesuai dengan jam biasa di Puskesmas, mulai pukul 08.00 sampai 10.00 Wita, kalau ada yang sangat memerlukannya dengan segera diterima sampai pukul 11.00 Wita.

"Ini yang harus dipahami masyarakat, supaya tidak salah, jangan datang ke Puskesmas minta rujukan atau surat keterangan berbadan sehat atau keterangan dokter pukul 17.00 Wita, karena tenaga administrasi sudah selesai bekerja saat itu," kata Manumpil.

Namun dia menegaskan, untuk pelayanan UGD, Puskesmas siap 1 kali 24 jam, sebab ada petugas medis yang siaga, bahkan dokter akan melayani, saat diperlukan.

Pelayanan 24 jam, Puskesmas disorot masyarakat, karena dianggap tak sesuai dengan penjelasan dan program yang disampaikan pemerintah selama sehari penuh.

Seperti dikatakan Yunita Samalukan (23), warga Kecamatan Tuminting, sebab pemerintah selalu mengatakan pelayanan di Puskesmas itu bukan 1 kali 24 jam, sehingga sering disalahartikan oleh masyarakat.

"Camat atau minimal lurah dan kepala lingkungan harus menjelaskan kepada kami dalam setiap kesempatan tentang pengertian pelayanan 24 jam, agar dipahami dengan benar, sehingga tidak ada keluhan atau tuduhan yang dialamatkan kepada Puskesmas karena salah memahami hal tersebut," kata Yunita.

Yunita juga minta sosialisasi tersebut, dilakukan berulang-ulang bukan hanya saat kepala lingkungan diminta tetapi harus setiap saat dan bekerjasama dengan tokoh agama, agar benar-benar diketahui.
(guntur/@antarasulutcom)

Pewarta : Joice Bukarakombang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025