Kudus (ANTARA) - Tanggul Sungai Dawe di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, jebol akibat tidak mampu menampung debit air yang cukup tinggi ditambah dengan curah hujan dengan intensitas sedang sehingga mengakibatkan akses jalan dan kawasan pemukiman warga tergenang.
Menurut Camat Mejobo Aan Fitriyanto di Kudus, Kamis, jebolnya tanggul Sungai Dawe yang ada di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo tersebut, terjadi Rabu (9/3) sekitar pukul 18.00 WIB.
Panjang tanggul yang jebol, kata dia, sekitar 3 meteran sehingga sempat mengakibatkan genangan banjir di pemukiman warga.
Tercatat ada sekitar belasan rumah warga yang terdampak banjir yang tersebar di Rukun Tetangga (RT) 3 Rukun Warga (RW) 1. Namun tidak ada rumah warga yang tergenang banjir, hanya halaman dan jalan kampung saja yang tergenang.
"Sekitar pukul 21.00 WIB, genangan sudah surut. Sedangkan hari ini (10/3) mulai dilakukan kerja bakti penambalan tanggul sementara dengan menggunakan karung plastik yang diisi dengan tanah uruk," ujarnya.
Jebolnya tanggul Sungai Dawe tersebut, kata dia, merupakan yang kedua karena pada bulan November 2021 juga mengalami peristiwa yang sama di desa yang sama, namun lokasinya berbeda.
Untuk itulah, pihaknya juga sudah melaporkannya kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana bahwa di sepanjang aliran Sungai Dawe maupun Piji cukup banyak tanggul kritis yang perlu mendapatkan penanganan segera.
Banjir yang melanda Desa Golantepus tercatat sudah berulang kali, karena pada bulan November disebabkan tanggul Sungai Dawe yang jebol, kemudian Rabu (9/3) juga banjir akibat tanggul jebol, sedangkan akhir Januari 2022 disebabkan karena debit air yang tinggi mengakibatkan air dari Sungai Piji dan Mrisen melimpas dan menggenangi rumah warga.
Menurut Camat Mejobo Aan Fitriyanto di Kudus, Kamis, jebolnya tanggul Sungai Dawe yang ada di Desa Golantepus, Kecamatan Mejobo tersebut, terjadi Rabu (9/3) sekitar pukul 18.00 WIB.
Panjang tanggul yang jebol, kata dia, sekitar 3 meteran sehingga sempat mengakibatkan genangan banjir di pemukiman warga.
Tercatat ada sekitar belasan rumah warga yang terdampak banjir yang tersebar di Rukun Tetangga (RT) 3 Rukun Warga (RW) 1. Namun tidak ada rumah warga yang tergenang banjir, hanya halaman dan jalan kampung saja yang tergenang.
"Sekitar pukul 21.00 WIB, genangan sudah surut. Sedangkan hari ini (10/3) mulai dilakukan kerja bakti penambalan tanggul sementara dengan menggunakan karung plastik yang diisi dengan tanah uruk," ujarnya.
Jebolnya tanggul Sungai Dawe tersebut, kata dia, merupakan yang kedua karena pada bulan November 2021 juga mengalami peristiwa yang sama di desa yang sama, namun lokasinya berbeda.
Untuk itulah, pihaknya juga sudah melaporkannya kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana bahwa di sepanjang aliran Sungai Dawe maupun Piji cukup banyak tanggul kritis yang perlu mendapatkan penanganan segera.
Banjir yang melanda Desa Golantepus tercatat sudah berulang kali, karena pada bulan November disebabkan tanggul Sungai Dawe yang jebol, kemudian Rabu (9/3) juga banjir akibat tanggul jebol, sedangkan akhir Januari 2022 disebabkan karena debit air yang tinggi mengakibatkan air dari Sungai Piji dan Mrisen melimpas dan menggenangi rumah warga.