Tomohon (ANTARA) - Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) mengajak masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah meluasnya penularan Omicron di daerah tersebut.
"Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tetap konsisten melakukan protokol kesehatan 5M," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon dr. Olga M. Karinda, M.Kes. di Tomohon, Senin.
Dia menambahkan pemerintah juga terus melakukan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment', untuk memutus rantai penularan COVID-19.
"Paling penting juga saat ini segera melakukan vaksinasi COVID-19," ujarnya.
Dia menambahkan pemerintah kota mengapresiasi masyarakat yang disiplin melaksanakan prokes serta selalu mematuhi anjuran pemerintah dan turut berpartisipasi memutus rantai penularan COVID-19.
Akumulasi kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Tomohon per 6 Maret 2022 sebanyak 5.232 orang setelah ketambahan 53 kasus baru, kasus sembuh 3.808 orang dengan angka kesembuhan 72,78 persen.
Kasus meninggal meningkat menjadi 127 orang setelah ketambahan satu kasus, sehingga angka kematian 2,43 orang.
Hingga saat ini, sebut dokter Olga, kasus aktif mencapai 1.297 orang atau 24,79 persen, di mana yang melaksanakan isolasi mandiri 1.226 orang, isolasi rumah sakit 70 orang, dan isolasi terpusat di bapelkes satu orang.
"Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tetap konsisten melakukan protokol kesehatan 5M," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon dr. Olga M. Karinda, M.Kes. di Tomohon, Senin.
Dia menambahkan pemerintah juga terus melakukan 3T, yakni testing, tracing, dan treatment', untuk memutus rantai penularan COVID-19.
"Paling penting juga saat ini segera melakukan vaksinasi COVID-19," ujarnya.
Dia menambahkan pemerintah kota mengapresiasi masyarakat yang disiplin melaksanakan prokes serta selalu mematuhi anjuran pemerintah dan turut berpartisipasi memutus rantai penularan COVID-19.
Akumulasi kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Tomohon per 6 Maret 2022 sebanyak 5.232 orang setelah ketambahan 53 kasus baru, kasus sembuh 3.808 orang dengan angka kesembuhan 72,78 persen.
Kasus meninggal meningkat menjadi 127 orang setelah ketambahan satu kasus, sehingga angka kematian 2,43 orang.
Hingga saat ini, sebut dokter Olga, kasus aktif mencapai 1.297 orang atau 24,79 persen, di mana yang melaksanakan isolasi mandiri 1.226 orang, isolasi rumah sakit 70 orang, dan isolasi terpusat di bapelkes satu orang.