Wamena, Papua (ANTARA) - Pemerintah pada tahun 2022 ini akan menambah pembangunan sejumlah base transerver station (BTS) untuk membantu warga kampung-kampung di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua untuk memperoleh akses internet.
Kepala Diskominfo Jayawijaya Arkilaus Windesi di Wamena, Sabtu, mengatakan saat ini telah dirampungkan dan difungsikan 20 dari 246 unit BTS yang hendak dibangun di kabupaten ini.
"Kita di Jayawijaya tahun ini mencoba untuk lebih mengutamakan BTS di distrik-distrik perbatasan sebab membangun BTS ini bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Ia mengakui pembangunan sejumlah BTS terhambat karena beberapa warga belum menerima pemerintah menghadirkan fasilitas itu di kampung mereka..
"Ada beberapa masyarakat yang punya pemahaman terbatas dan tidak menerima sebelumnya, namun ketika kita memberikan pengertian yang baik tentang manfaat BTS ini, mereka menerima," katanya.
Kadiskominfo memastikan dengan masyarakat menerima pembangunan itu maka tidak ada persoalan hak ulayat tempat didirikan BTS.
"Sampai saat ini pembangunan berjalan sebab dukungan bupati, kepala distrik serta kepala kampung yang memberikan pengertian kepada masyarakat," katanya.
Ia juga memastikan beberapa material pembangunan BTS sedang dikirim dari luar Papua ke Jayawijaya.
"Contoh manfaat BTS misalnya bisa membantu siswa di kampung dan distrik dalam mencari materi pembelajaran, apalagi di bangku kuliah bisa lebih cepat menyelesaikan tugas-tugasnya," demikian Arkilaus Windesi .
Kepala Diskominfo Jayawijaya Arkilaus Windesi di Wamena, Sabtu, mengatakan saat ini telah dirampungkan dan difungsikan 20 dari 246 unit BTS yang hendak dibangun di kabupaten ini.
"Kita di Jayawijaya tahun ini mencoba untuk lebih mengutamakan BTS di distrik-distrik perbatasan sebab membangun BTS ini bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Ia mengakui pembangunan sejumlah BTS terhambat karena beberapa warga belum menerima pemerintah menghadirkan fasilitas itu di kampung mereka..
"Ada beberapa masyarakat yang punya pemahaman terbatas dan tidak menerima sebelumnya, namun ketika kita memberikan pengertian yang baik tentang manfaat BTS ini, mereka menerima," katanya.
Kadiskominfo memastikan dengan masyarakat menerima pembangunan itu maka tidak ada persoalan hak ulayat tempat didirikan BTS.
"Sampai saat ini pembangunan berjalan sebab dukungan bupati, kepala distrik serta kepala kampung yang memberikan pengertian kepada masyarakat," katanya.
Ia juga memastikan beberapa material pembangunan BTS sedang dikirim dari luar Papua ke Jayawijaya.
"Contoh manfaat BTS misalnya bisa membantu siswa di kampung dan distrik dalam mencari materi pembelajaran, apalagi di bangku kuliah bisa lebih cepat menyelesaikan tugas-tugasnya," demikian Arkilaus Windesi .