Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyampaikan bela sungkawa meninggalnya delapan pekerja PT Tower Palapa Timur Telematika (PT PTT) akibat diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Puncak, Papua, Rabu (2/3)
"Kami menyampaikan ucapan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga dari pekerja PT Tower Palapa Timur Telematika (PT PTT) yang menjadi korban insiden dan serangan senjata," ujar Johnny dalam rilis pers, Jumat.
Johnny mengecam insiden pembunuhan dan tindakan kekerasan fisik yang menimpa pekerja lapangan PT PTT tersebut, di tengah upaya mereka menjalankan tugas mempercepat pemerataan konektivitas digital di Indonesia, khususnya di Papua.
Dia berharap agar penegakan hukum dan pemulihan keamanan dapat segera dilakukan oleh pihak berwenang.
Peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada Rabu (2/3) sekitar pukul 03.00 WIT, berlokasi di Site Repeater B3 (CO 53M 756085 9585257) Distrik Mulia, Kabupaten Puncak, Papua.
Insiden keamanan pada Site Repeater B3 itu menyerang sembilan pekerja PTT, mengakibatkan delapan orang di antaranya meninggal serta mengakibatkan kerusakan beberapa bangunan serta infrastruktur fisik di sekitar lokasi kejadian.
Johnny mengatakan sejak Kamis (3/3) hingga saat ini PT PTT sedang dalam proses evakuasi para pekerja, baik korban yang meninggal maupun seorang staf yang selamat dari Site Repeater B3 dengan memperhatikan situasi keamanan dan keadaan cuaca setempat.
Untuk memperlancar proses evakuasi, kata dia, sedang dilakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan berbagai pihak terkait di Papua.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama tetap menjaga dan menciptakan situasi yang aman agar pembangunan infrastruktur telekomunikasi dapat dilakukan dengan lancar di Papua," ujar Johnny.
"Kami menyampaikan ucapan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga dari pekerja PT Tower Palapa Timur Telematika (PT PTT) yang menjadi korban insiden dan serangan senjata," ujar Johnny dalam rilis pers, Jumat.
Johnny mengecam insiden pembunuhan dan tindakan kekerasan fisik yang menimpa pekerja lapangan PT PTT tersebut, di tengah upaya mereka menjalankan tugas mempercepat pemerataan konektivitas digital di Indonesia, khususnya di Papua.
Dia berharap agar penegakan hukum dan pemulihan keamanan dapat segera dilakukan oleh pihak berwenang.
Peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada Rabu (2/3) sekitar pukul 03.00 WIT, berlokasi di Site Repeater B3 (CO 53M 756085 9585257) Distrik Mulia, Kabupaten Puncak, Papua.
Insiden keamanan pada Site Repeater B3 itu menyerang sembilan pekerja PTT, mengakibatkan delapan orang di antaranya meninggal serta mengakibatkan kerusakan beberapa bangunan serta infrastruktur fisik di sekitar lokasi kejadian.
Johnny mengatakan sejak Kamis (3/3) hingga saat ini PT PTT sedang dalam proses evakuasi para pekerja, baik korban yang meninggal maupun seorang staf yang selamat dari Site Repeater B3 dengan memperhatikan situasi keamanan dan keadaan cuaca setempat.
Untuk memperlancar proses evakuasi, kata dia, sedang dilakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan berbagai pihak terkait di Papua.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama tetap menjaga dan menciptakan situasi yang aman agar pembangunan infrastruktur telekomunikasi dapat dilakukan dengan lancar di Papua," ujar Johnny.