Jakarta (ANTARA) - Petenis Kanada Felix Auger-Aliassime akhirnya memecahkan kehampaan gelar ATP Tour setelah menyabet kemenangan perdananya di Rotterdam Open 2022 mengalahkan petenis peringkat empat dunia Stefanos Tsitsipas, Minggu.

Dalam laga yang menjadi babak final ke-9 di seri ATP, petenis peringkat sembilan dunia unggul 6-4, 6-2 setelah bertanding selama 78 menit.

"Bukan jalan yang mulus sejak final pertama saya tiga tahun lalu. Ini adalah hari yang luar biasa, saya mendapatkan gelar pertama di Rotterdam. Undian utama ATP pertama saya juga di sini," kata Felix soal pencapaiannya, sebagaimana dilansir laman resmi ATP.

Sebelum menorehkan gelar perdananya, Felix juga menyingkirkan juara bertahan Andrey Rublev dalam tiga set di babak semifinal hari Sabtu.

Kemenangan dua set atas Tsitsipas menjadi gambaran akan dominasi petenis 21 tahun itu di lapangan. Ia melepaskan pukulan groundstroke yang agresif melintasi lapangan.

Sebelum pertarungannya melawan Tsitsipas, Felix memegang rekor 0-8 di babak final tingkat tur dan belum pernah memenangkan satu set pun di pertandingan tersebut.

Berkat kemenangan malam ini, Felix memperkecil selisih catatan pertemuannya kontra Tsitsipas menjadi 3-5. Ini adalah pertama kalinya unggulan ketiga itu mengalahkan Tsitsipas sejak 2019, termasuk menjadi pembalasan atas kekalahan di babak final di Marseille 2020.

"Saya punya banyak kenangan indah bermain di sini, terima kasih karena telah menjadi pekan yang istimewa. Hal ini akan saya ingat selama sisa hidup, sungguh hari paling bahagia dalam karir saya. Mudah-mudahan ini selanjutnya akan ada lebih banyak gelar yang bisa saya raih," ungkapnya.

Dari sisi lawan, Tsitsipas punya ambisi untuk meraih gelar tingkat tur kedelapannya dan gelar pertama di level ATP 500. Namun sayangnya impian itu harus tertunda saat ia meladeni Felix.

"Dia bertanding dengan baik, melakukan pukulan dan servis yang sangat bagus sepanjang pertandingan. Sedangkan saya sama sekali tidak bisa melakukan servis dengan baik hari ini," kata Tsitsipas soal kekalahannya.
 

Pewarta : Roy Rosa Bachtiar
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024