Manado (ANTARA) - Direktur RS Cantia Tompaso Baru dr James Komaling  mengimbau  masyarakat agar mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan diare.

"Saat ini perubahan cuaca yang tak menentu, kadang hujan, kadang panas, sehingga membuat penyakit DBD dan diare bisa berkembang," kata James, di Manado, Rabu.

James mengatakan perubahan cuaca yang tak menentu ini menyebabkan beberapa penyakit merebak, dan harus diwaspadai.

"Kita harus mengenal dengan baik, karena DBD dan diare sangat berbahaya jika menyerang anak-anak," katanya.

Dia menjelaskan Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan umum terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. 

Demam berdarah ringan, katanya, menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu. 

Ia menjelaskan bentuk demam berdarah yang parah juga disebut demam berdarah dengue, dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan kematian.

Selain DBD, katanya, juga diare juga mulai mengintai, yakni terjadi peningkatan jumlah virus dan bakteri selama musim pancaroba diduga merupakan penyebab banyaknya kasus diare pada musim ini. 

Infeksi virus atau bakteri di balik diare biasanya terjadi akibat konsumsi makanan yang telah terkontaminasi. 

"Gejalanya antara lain, tinja yang encer dan sakit perut yang melilit. Sejumlah gangguan pencernaan lain juga bisa menyertai, seperti kembung dan mual," jelasnya.

Walaupun saat ini, katanya, tetap menerapkan prokes COVID-19, tapi jangan mengabaikan DBD dan diare," pungkas James.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024