Manado, (Antara Sulut) - Momentum pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) Februari 2013 di Kota Manado, Sulawesi Utara akan diisi dengan peresmian monumen Mendur bersaudara (juru foto proklamasi) oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pembangunannya sementara kita pacu. Tahapan penyelesaian monumen serta museum direncanakan sebelum HPN sehingga bisa diresmikan oleh presiden," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Siswa Rachmat Mokodongan, di Manado, Senin.

Mokodongan mengatakan, pembangunan monumen serta museum Alex dan Frans Mendur mendapat dukungan positif Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Sinyo H Sarundajang.

"Dukungan gubernur merupakan bukti konkrit bentuk penghargaan dan apresiasi pribadi dan pemerintah terhadap jasa yang sudah diberikan Mendur bersaudara," kata dia.

Sementara itu ditambahkan Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Sekretariat Daerah (setda) Provinsi Sulawesi Utara, Noudy Tendean, sosok Alex dan Frans Mendur mungkin selama ini luput dari perhatian sebagian besar rakyat Indonesia, termasuk Sulawesi Utarat.

Begitupun buku sejarah nasional tidak memasukkan nama Mendur bersaudara dalam daftar pahlawan proklamasi, bahkan namanya mungkin tidak pernah disebut-sebut para pengajar di bangku pendidikan meski karya foto Mendur bersaudara mengisi ilustrasi foto dalam buku sejarah nasional.

"Tanpa jasa mereka, mungkin kita tidak bisa melihat dokumentasi momen paling bersejarah bangsa ini yaitu proklamasi kemerdekaan," kata dia.

Dia mengatakan, apabila Frans Mendur tak berhasil menyembunyikan negatif foto dari tentara Jepang yang pada waktu itu melakukan penyitaan seluruh bukti dokumentasi, tidak akan pernah ada dokumentasi resmi bahwa bangsa Indonesia sudah memproklamasikan diri sebagai bangsa yang merdeka.

"Atas jasa yang besar itulah gubernur dan seluruh rakyat Indonesia hendak membangun monumen dan museum. Hal ini dilakukan selain mengenang jasa-jasa mereka, juga sebagai bentuk rasa terima kasih atas karya mereka," kata dia. @antarasulutcom.



Pewarta : Karel Polakitan
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024