Manado (ANTARA) - Akumulasi kasus warga Sulawesi Utara (Sulut) yang terkonfirmasi positif meningkat menjadi 34.710 orang, sebut Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut dr Steaven Dandel MPH.
"Hari ini ketambahan lima kasus baru COVID-19," kata dr Steaven di Manado, Rabu.
Kelima kasus baru tersebut berasal dari Kota Manado (satu orang) dan empat dari luar wilayah. Jenis kelamin laki-laki (tiga orang) dan perempuan (dua orang), serta berada pada rentang usia 25-34 tahun (empat orang) dan usia 65-74 orang (satu orang).
"Satgas mengajak masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan," ajaknya.
Hari ini, sebagaimana data yang dirilis satgas tidak terjadi penambahan kasus sembuh ataupun meninggal.
Akumulasi kasus sembuh saat ini mencapai 33.600 orang atau sebesar 96,80 persen, sementara kasus meninggal sebanyak 1.044 orang dengan angka kematian (Case Fatality Rate) sebesar 3,01 persen.
Sedangkan, warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit ataupun melakukan isolasi mandiri yakni sebanyak 66 orang atau sebesar 0,19 persen.
Kasus COVID-19 di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut pertama kali teridentifikasi pada pertengahan Maret 2020.
Pemerintah daerah melakukan sejumlah langkah untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut dengan mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan serta memasifkan pemberian vaksinasi COVID-19.
"Hari ini ketambahan lima kasus baru COVID-19," kata dr Steaven di Manado, Rabu.
Kelima kasus baru tersebut berasal dari Kota Manado (satu orang) dan empat dari luar wilayah. Jenis kelamin laki-laki (tiga orang) dan perempuan (dua orang), serta berada pada rentang usia 25-34 tahun (empat orang) dan usia 65-74 orang (satu orang).
"Satgas mengajak masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan," ajaknya.
Hari ini, sebagaimana data yang dirilis satgas tidak terjadi penambahan kasus sembuh ataupun meninggal.
Akumulasi kasus sembuh saat ini mencapai 33.600 orang atau sebesar 96,80 persen, sementara kasus meninggal sebanyak 1.044 orang dengan angka kematian (Case Fatality Rate) sebesar 3,01 persen.
Sedangkan, warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit ataupun melakukan isolasi mandiri yakni sebanyak 66 orang atau sebesar 0,19 persen.
Kasus COVID-19 di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut pertama kali teridentifikasi pada pertengahan Maret 2020.
Pemerintah daerah melakukan sejumlah langkah untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut dengan mengajak masyarakat menerapkan protokol kesehatan serta memasifkan pemberian vaksinasi COVID-19.