Manado (Antara Sulut) - Trio pimpinan kota Manado Wali Kota, Wakil, dan Sekretaris daerah kota (Sekdakot) menghadiri dan penutupan Festival Seni Budaya Bantik 2012, dan peringatan gugurnya Pahlawan Nasional, Robert Wolter Mongisidi ke-63 tahun, di Lapangan Bantik Malalayang.
     Walikota Manado, Dr. GS. Vicky Lumentut dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu konten atau isi Visi kota Manado adalah mengembangkan seni budaya.
     "Semangat, perjuangan, keberanian dan kecintaan terhadap tanah air dari Robert Wolter Mongisidi adalah nilai-nilai yang penting yang perlu diingat terutama oleh generasi muda," kata Lumentut.
     Ia mengatakan dulu pahlawan berjuang secara fisik, tetapi sekarang  adalah untuk membebaskan diri dalam pengertian yang lebih luas, antara lain berjuang membebaskan diri dari kebodohan.
     Menurut salah satu panitia, Robert “Bote”Wolter Mongisidi merupakan anak ke-4 dari pasangan Petrus Mongisidi dan Lina Suawa.
      Sebelum ditembak mati, Bote minta didoakan dan minta dibacakan salah satu ayat pada Mazmur 23 yang berbunyi: “Tuhan adalah gembalaku, sekalipun aku berjalan dibawa bayang-bayang maut, aku tidak akan takut dan gentar sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu itulah yang menghiburku.” Kemudian delapan butir peluru mengoyak tubuh putra Bantik.
    Menurutnya salah satu kata bijak yang pernah diucapkan Bote adalah,Jangan takut melihat masa yang akan datang, saya telah membersihkan jalan bagi kalian, meskipun belum semua tenaga saya berikan.
     Hadir dalam acara tersebut Suku Bantik yang hadir berasal dari 11 desa/wilayah, yaitu Singkil, Bailang, Bengkol, Minanga, Tanamon (Minsel), Sumoit (Bolmong), Buha, Talawaan, Kalasey, Meras dan Molas.
    Turut hadir tamu kehormatan artis Roy Marthen yang beberapa tahun lalu memerankan film Tapak-Tapak Kaki Robert Wolter Mongisidi.
     Pejabat lainnya yang turut hadir M. Onibala mewakili gubernur, Dandim 1309 Manado, Yudianto Putrajaya, Wakapolresta Manado AKBP. Jackson Lapalonga, TNI-Polri dan tua-tua adat masyarakat Bantik.
 

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024