Manado (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Mulyatno memantau langsung kondisi perairan di pesisir pantai kawasan Boulevard II Manado, Rabu, menyusul terjadinya cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi disertai angin kencang dan gelombang tinggi di daerah itu, akhir-akhir ini.
“Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan. Mengingat cuaca ekstrem bisa berpotensi menimbulkan berbagai bencana alam seperti banjir bandang, banjir rob, gelombang tinggi, tanah longsor, pohon tumbang, dan lainnya,” kata Kapolda Mulyatno di Manado, Rabu.
Ia menambahkan terlebih kepada masyarakat yang bermukim di Daerah Aliran Sungai, pesisir pantai, lereng pegunungan maupun di daerah rawan bencana lainnya, diimbau meningkatkan kewaspadaan ekstra.
“Masyarakat bisa memantau prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG. Kemudian khusus bagi para nelayan, saat ini diimbau berhati-hati dan selalu waspada mengingat gelombang tinggi, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam menghadapi cuaca ekstrem maupun tanggap bencana alam,Polda telah men ia mengatakan, telah disiagakan personel beserta sarana pendukung.
Beberapa waktu lalu juga telah diadakan apel gelar kesiapsiagaan penanganan bencana alam di wilayah hukum Polresta dan Polres jajaran, yang bersinergi dengan BPBD, Basarnas, TNI, Pemerintah Daerah, serta pihak terkait lainnya.
“Sudah disiagakan satu unit mobil SAR beserta personel dan peralatan pendukung, baik di Polda Sulut maupun dimasing-masing Kabupaten/Kota. Personel dan peralatan tanggap bencana tersebut siap ditugaskan kapan saja dan dimana saja, jika terjadi bencana alam maupun adanya kejadian akibat cuaca ekstrem,"katanya.
“Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan. Mengingat cuaca ekstrem bisa berpotensi menimbulkan berbagai bencana alam seperti banjir bandang, banjir rob, gelombang tinggi, tanah longsor, pohon tumbang, dan lainnya,” kata Kapolda Mulyatno di Manado, Rabu.
Ia menambahkan terlebih kepada masyarakat yang bermukim di Daerah Aliran Sungai, pesisir pantai, lereng pegunungan maupun di daerah rawan bencana lainnya, diimbau meningkatkan kewaspadaan ekstra.
“Masyarakat bisa memantau prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG. Kemudian khusus bagi para nelayan, saat ini diimbau berhati-hati dan selalu waspada mengingat gelombang tinggi, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam menghadapi cuaca ekstrem maupun tanggap bencana alam,Polda telah men ia mengatakan, telah disiagakan personel beserta sarana pendukung.
Beberapa waktu lalu juga telah diadakan apel gelar kesiapsiagaan penanganan bencana alam di wilayah hukum Polresta dan Polres jajaran, yang bersinergi dengan BPBD, Basarnas, TNI, Pemerintah Daerah, serta pihak terkait lainnya.
“Sudah disiagakan satu unit mobil SAR beserta personel dan peralatan pendukung, baik di Polda Sulut maupun dimasing-masing Kabupaten/Kota. Personel dan peralatan tanggap bencana tersebut siap ditugaskan kapan saja dan dimana saja, jika terjadi bencana alam maupun adanya kejadian akibat cuaca ekstrem,"katanya.