Manado, (Antara Sulut) - Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Sulawesi Utara Bartolomeus Mononutu, mengatakan, delapan dari 11 pulau terluar di Sulawesi Utara akan dilengkapi alat komunikasi jarak jauh atau "Single Side Band" (SSB).

"Pemberian alat komunikasi ini merupakan bagian dari program Badan Pengelola Perbatasan dalam tanggung-jawabnya mengelola pulau-pulau terluar di daerah tersebut," kata Mononutu di Manado, Rabu.

Mononutu mengatakan, instansinya pada tahun anggaran 2012 ini telah menyerahkan bantuan SSB ke pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud untuk dipasang di Pulau Miangas dan Pulau Marore, di maa dua pulau terluar ini berbatasan dekat dengan Filipina.

"Bantuan alat komunikasi ini akan ditempatkan di delapan pulau terluar yang berpenghuni. Dua perangkat sudah dipasang di Miangas dan Marore, dan enam perangkat komunikasi akan dipasang pada tahun depan," kata Mononutu.

Mononutu mengatakan, ditempatkannya alat komunikasi ini agar setiap saat pemerintah provinsi langsung melakukan komunikasi dengan personil pemerintah yang ditempatkan di setiap pulau, untuk memantau situasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan berkaitan dengan keamanan wilayah pulau-pulau terluar.

Menurut Mononutu, keberadaan 11 pulau terluar ini memiliki nilai strategis bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta menjadi beranda Indonesia di mata dunia.

11 pulau terluar tersebut menyebar di empat kabupaten, di mana Pulau Miangas, Marampit, Kakorotan dan Intata berada di Kabupaten Kepulauan Talaud, Pulau Marore, Kawio, Kawaluso, dan Batubawaikang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Pulau Makalehi di Kabupaten Sitaro, Pulau Mantehage di Kabupaten Minahasa Utara dan Pulau Bongkil di Kabupaten Bolaang Mongondouw Timur.

Dari pulau-pulau tersebut, delapan pulau di antaranya berpenghuni yakni Pulau Miangas, Marampit, Kakorotan, Marore, Kawio, Kawaluso, Makalehi dan Mantehage.
(guntur/@antarasulutcom)

Pewarta : Karel Polakitan
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024