Manado (ANTARA) - Musyawarah Daerah(Musda( III DPD Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946(GPPMP) Sulawesi Utara yang berlangsung di Manado, Sabtu, secara aklamasi memilih Ferry Rende sebagai Ketua DPD GPPMP Sulut dan Ketua Harian Inyo Rumondor, Sekretaris Renata Ticonuwu serta Bendahara Rocky Korah.
Donny Lumingas selaku Ketua DPP GPPMP Bidang OKK/Korwil Sulut yang saat Musda berlangsung di Aula Maesa Korah-Langi, Jalan Sam Ratulangi Manado tersebut bertindak sebagai pimpinan sidang mengatakan selain memilih pengurus baru, Musda juga menerima laporan pertanggungjawaban DPD GPPMP Sulut periode 2015-2020 dan 2020-2021.
Musda, kata Donny dihadiri unsur Dewan Penasihat Ir Lucky Harry Korah, MSi, Dewan Pembina Ny Hetty Wuisan (anak pelaku sejarah/pejuang Merah Putih 14 Februari 1946), unsur DPP GPPMP dipimpin langsung Ketua Umum DPP GPPMP Jeffrey Rawis, unsur DPD GPPMP Sulut serta enam DPC GPPMP Bitung, Minahasa Utara, Manado, Minahasa, Minahasa Selatan, serta Minahasa Tenggara.
Dalam Musda tersebut juga menghasilkan sejumlah keputusan, deklarasi serta rekomendasi.
Forum Musda juga mendeklarasikan organisasi baru ('inbody' dalam GPPMP), yakni "Perkumpulan Rohaniwan Merah Putih (PRMP), yang dibacakan salah satu deklaratornya, Pendeta Renata Ticonuwu, STh, MSi didampingi beberapa rohaniwan dari berbagai unsur agama serta denominasi gereja.
Musda GPPMP Sulut (1)
Sementara rekomendasi strategis, dihasilkan yakni mengusulkan kepada Pemprov dzn DPRD Sulut untuk menjadikan Sejarah Peristiwa Heroik Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 sebagai materi ajar (muatan lokal) di jenjang pendidikan SD, SMP hingga SMA, dan ditetapkan sebagai Peraturan Daerah (Perda).
Mengusulkan kepada Pemprov Sulut, DPRD Sulut, Pangdam XIII Merdeka dan Pemkot Manado untuk memulai pembangunan "Monumen Merah Putih dan Diorama Peristiwa Heroik Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946", yang bisa menjadi ikon sekaligus obyek Wisata Sejarah Sulawesi Utara. Sebelumnya telah ada komitmen dari Walikota dan Wakil Walikota Manado untuk menyediakan lahan khusus, juga Rektor Unsrat siap membentuk tim desain dan berkontrobusi membuat desain secara gratis sesuai ukuran lahan,
Mengusulkan kepada Pemprov Sulut, agar dapat mengimplementasikan Amanat Presiden RI, Bung Karno pada tahun 1964, untuk menetapkan 14 Februari sebagai Hari Sulawesi Utara, dengan ditandai dengan upacara bendera di setiap instansi dan lembaga pemdidikan, serta pemancangan bendera Merah Putih di rumah-rumah penduduk. *Terkait itu, diusulkan kepada Pemkot Manado, agar menetapkan "Manado Sebagai Kota Pejuang Merah Putih" atau "Kota Pejuang", sebagaimana Surabaya telah ditetapkan sebagai "Kota Pahlawan" berkenaan dengan heroisme Peristiwa 10 November 1945,
Mengusulkan produksi Film Perjuangan Merah Putih dengan judul "Berkibarlah Benderaku" yang layak tayang di bioskop, sebagai 'legacy' bagi generasi penerus bangsa.
Selain beberapa keputusan, deklarasi dan rekomendasi di atas, Musda III GPPMP Sulut juga sepakat untuk segera mendeklarasikan tiga organisasi 'inbody' di daerah itu, yakni , sesudah Depidar GPMPI dan Rohaniwan Merah Putih, selanjutnya Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Komando Penegak Merah Putih (Kogamtih) Sulut dengan Panglimanya, Peter Manusama, Depidar Gerakan Angkatan Muda Merah Putih (Garda Merah Putih) Sulut serta Depidar Gabungan Pengusaha Merah Putih Indonesia (Gapempi) Sulut," demikian Donny.
"Juga forum menyepakati untuk mengaransemen Mars GPPMP, dengan menunjuk Ferry Rende selaku Ketua Terpilih sebagai Koordinator Program, sedangkan Siti Hadijah sebagai PIC, didukung Piter Manusama," tambah Donny Lumingas.
Usai penutupan Musda III GPPMP Sulut, Ketum DPP GPPMP bersama fungsionaris DPD GPPMP Sulut menggelar diskusi khusus dengan Fabian Sarundajang terkait usulan dirinya sebagai Ketua Umum Depinas Garda Merah Putih. (Fabian sekarang masih menjabat salah satu Waketum DPP GPPMP).
Kemudian mengacarakan ziarah dan tabur bunga ke makam Dr Sinyo Harry Sarundajang, mantan Dewan Kehormatan GPPMP, Dubes RI di Filipina, Gubernur Sulut dua periode, Pnj Gub Maluku Utara dan Maluku.
Musda GPPMP Sulut (1)
Rende sempat menolak
Ada yang menarik setelah secara aklamasi forum Musda memilih Rende cs. Yakni ketika pimpinan sidang Donny Lumingas bertanya kepwda keempat fungsionaris tersebut, apakah siap menjadi pengurus DPD GPPMP Sulut.
Ticonuwu, Rumondor, dan Korah menyatakan kesiapannya. Namun, saat ditanya kepada Rende justru menolak. Tapi, penolakan itu hanya untuk sementara dan kemudian diterima secara sempurna.
”Terima kasih kepada enam DPC yang dengan aklamasi telah memilih kami berempat. Kiranya, kami yang terpilih ini akan bersinergi dan menjalankan amanat Musda sesuai AD/ART yang berlaku. Harapnya, setelah ini kita akan membentuk struktur secara lengkap melalui tim formatur. Namun, tim formatur harus ditambah dari utusan DPC dan DPP agar penyusunan struktur sesuai visi misi kedepan,” kata Rende yang mantan jurnalis nasional ini dan pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP GPPMP.
Sementara itu, Penasehat DPP GPPMP Ir Lucky Korah, MSi dalam sambutannya mengajak kader GPPMP tingkat pusat dan daerah untuk terus bersinergi lebih baik. ”Pengurus baru ini harapannya akan berjalan lebih baik. Di dalamnya, semua program yang akan datang akan lebih baik lagi," katanya.
Korah juga berpesan untuk ciptakan program dengan baik, agar kader dan anggota bisa jalaninya bersama-sama.
Sementara Ketua Panitia, Hery Inyo Rumondor dalam laporan singkat menjelaskan, panitia dibentuk setelah ditunjuk Ketua Ferry Rende. ”Walau diakuinya, pelaksanaan Musda III tanpa memiliki dana kecuali partisipasi masing-masing, tapi, syukur kepada Tuhan pelaksanaan Musda III berjalan aman dan sukses, karena didukung oleh peserta utusan dari enam DPC,” jelas HRD salah satu perusahaan tambang di Likupang ini.
Ketua Umum DPP GPPMP Bidang Aksi Perempuan dan Pemberdayaan Anak, Siti Hadijah yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Gerakan Perempuan Merah Putih Indonesia (GPMPI) menutup Musda III GPPMP Sulut dengan doa bersama.
Donny Lumingas selaku Ketua DPP GPPMP Bidang OKK/Korwil Sulut yang saat Musda berlangsung di Aula Maesa Korah-Langi, Jalan Sam Ratulangi Manado tersebut bertindak sebagai pimpinan sidang mengatakan selain memilih pengurus baru, Musda juga menerima laporan pertanggungjawaban DPD GPPMP Sulut periode 2015-2020 dan 2020-2021.
Musda, kata Donny dihadiri unsur Dewan Penasihat Ir Lucky Harry Korah, MSi, Dewan Pembina Ny Hetty Wuisan (anak pelaku sejarah/pejuang Merah Putih 14 Februari 1946), unsur DPP GPPMP dipimpin langsung Ketua Umum DPP GPPMP Jeffrey Rawis, unsur DPD GPPMP Sulut serta enam DPC GPPMP Bitung, Minahasa Utara, Manado, Minahasa, Minahasa Selatan, serta Minahasa Tenggara.
Dalam Musda tersebut juga menghasilkan sejumlah keputusan, deklarasi serta rekomendasi.
Forum Musda juga mendeklarasikan organisasi baru ('inbody' dalam GPPMP), yakni "Perkumpulan Rohaniwan Merah Putih (PRMP), yang dibacakan salah satu deklaratornya, Pendeta Renata Ticonuwu, STh, MSi didampingi beberapa rohaniwan dari berbagai unsur agama serta denominasi gereja.
Sementara rekomendasi strategis, dihasilkan yakni mengusulkan kepada Pemprov dzn DPRD Sulut untuk menjadikan Sejarah Peristiwa Heroik Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 sebagai materi ajar (muatan lokal) di jenjang pendidikan SD, SMP hingga SMA, dan ditetapkan sebagai Peraturan Daerah (Perda).
Mengusulkan kepada Pemprov Sulut, DPRD Sulut, Pangdam XIII Merdeka dan Pemkot Manado untuk memulai pembangunan "Monumen Merah Putih dan Diorama Peristiwa Heroik Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946", yang bisa menjadi ikon sekaligus obyek Wisata Sejarah Sulawesi Utara. Sebelumnya telah ada komitmen dari Walikota dan Wakil Walikota Manado untuk menyediakan lahan khusus, juga Rektor Unsrat siap membentuk tim desain dan berkontrobusi membuat desain secara gratis sesuai ukuran lahan,
Mengusulkan kepada Pemprov Sulut, agar dapat mengimplementasikan Amanat Presiden RI, Bung Karno pada tahun 1964, untuk menetapkan 14 Februari sebagai Hari Sulawesi Utara, dengan ditandai dengan upacara bendera di setiap instansi dan lembaga pemdidikan, serta pemancangan bendera Merah Putih di rumah-rumah penduduk. *Terkait itu, diusulkan kepada Pemkot Manado, agar menetapkan "Manado Sebagai Kota Pejuang Merah Putih" atau "Kota Pejuang", sebagaimana Surabaya telah ditetapkan sebagai "Kota Pahlawan" berkenaan dengan heroisme Peristiwa 10 November 1945,
Mengusulkan produksi Film Perjuangan Merah Putih dengan judul "Berkibarlah Benderaku" yang layak tayang di bioskop, sebagai 'legacy' bagi generasi penerus bangsa.
Selain beberapa keputusan, deklarasi dan rekomendasi di atas, Musda III GPPMP Sulut juga sepakat untuk segera mendeklarasikan tiga organisasi 'inbody' di daerah itu, yakni , sesudah Depidar GPMPI dan Rohaniwan Merah Putih, selanjutnya Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Komando Penegak Merah Putih (Kogamtih) Sulut dengan Panglimanya, Peter Manusama, Depidar Gerakan Angkatan Muda Merah Putih (Garda Merah Putih) Sulut serta Depidar Gabungan Pengusaha Merah Putih Indonesia (Gapempi) Sulut," demikian Donny.
"Juga forum menyepakati untuk mengaransemen Mars GPPMP, dengan menunjuk Ferry Rende selaku Ketua Terpilih sebagai Koordinator Program, sedangkan Siti Hadijah sebagai PIC, didukung Piter Manusama," tambah Donny Lumingas.
Usai penutupan Musda III GPPMP Sulut, Ketum DPP GPPMP bersama fungsionaris DPD GPPMP Sulut menggelar diskusi khusus dengan Fabian Sarundajang terkait usulan dirinya sebagai Ketua Umum Depinas Garda Merah Putih. (Fabian sekarang masih menjabat salah satu Waketum DPP GPPMP).
Kemudian mengacarakan ziarah dan tabur bunga ke makam Dr Sinyo Harry Sarundajang, mantan Dewan Kehormatan GPPMP, Dubes RI di Filipina, Gubernur Sulut dua periode, Pnj Gub Maluku Utara dan Maluku.
Rende sempat menolak
Ada yang menarik setelah secara aklamasi forum Musda memilih Rende cs. Yakni ketika pimpinan sidang Donny Lumingas bertanya kepwda keempat fungsionaris tersebut, apakah siap menjadi pengurus DPD GPPMP Sulut.
Ticonuwu, Rumondor, dan Korah menyatakan kesiapannya. Namun, saat ditanya kepada Rende justru menolak. Tapi, penolakan itu hanya untuk sementara dan kemudian diterima secara sempurna.
”Terima kasih kepada enam DPC yang dengan aklamasi telah memilih kami berempat. Kiranya, kami yang terpilih ini akan bersinergi dan menjalankan amanat Musda sesuai AD/ART yang berlaku. Harapnya, setelah ini kita akan membentuk struktur secara lengkap melalui tim formatur. Namun, tim formatur harus ditambah dari utusan DPC dan DPP agar penyusunan struktur sesuai visi misi kedepan,” kata Rende yang mantan jurnalis nasional ini dan pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP GPPMP.
Sementara itu, Penasehat DPP GPPMP Ir Lucky Korah, MSi dalam sambutannya mengajak kader GPPMP tingkat pusat dan daerah untuk terus bersinergi lebih baik. ”Pengurus baru ini harapannya akan berjalan lebih baik. Di dalamnya, semua program yang akan datang akan lebih baik lagi," katanya.
Korah juga berpesan untuk ciptakan program dengan baik, agar kader dan anggota bisa jalaninya bersama-sama.
Sementara Ketua Panitia, Hery Inyo Rumondor dalam laporan singkat menjelaskan, panitia dibentuk setelah ditunjuk Ketua Ferry Rende. ”Walau diakuinya, pelaksanaan Musda III tanpa memiliki dana kecuali partisipasi masing-masing, tapi, syukur kepada Tuhan pelaksanaan Musda III berjalan aman dan sukses, karena didukung oleh peserta utusan dari enam DPC,” jelas HRD salah satu perusahaan tambang di Likupang ini.
Ketua Umum DPP GPPMP Bidang Aksi Perempuan dan Pemberdayaan Anak, Siti Hadijah yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Gerakan Perempuan Merah Putih Indonesia (GPMPI) menutup Musda III GPPMP Sulut dengan doa bersama.