Manado,  (Antara Sulut)  - Wali Kota Manado Vicky Lumentut mengatakan gerakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam "bakobong" adalah salah satu cara untuk mendukung ketahanan pangan di daerah itu.

"Manado memang tidak memiliki lahan pertanian luas, tetapi pemerintah melakukan berbagai terobosan untuk mecukupi kebutuhan pangan daerah ini," kata Lumentut di Manado, Jumat.

Menurut Lumentut, warga Manado tidak boleh tergantung dengan pasokan kebutuhan dari luar, tetapi sebisanya harus berusaha sendiri sehingga tidak akan mengalami kekurangan pangan.

"Sebisanya harus menghasilkan dari dalam, karena itulah kami mencanangkan gerakan PNS `bakobong` di Manado," kata Lumentut.

Gerakan PNS "bakobong" tersebut, akan menjadi motivasi bagi seluruh warga Manado untuk memanfaatkan lahan-lahan yang tersedia, terutama lahan tidur agar bisa menghasilkan sesuatu.

Diakui Lumentut, memang dalam gerakan PNS "bakobong" ini lahan yang dimanfaatkan nampaknya tak begitu besar, namun hasilnya memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama ketahanan pangan di Manado.

"Dari gerakan ini, sudah banyak yang dihasilkan antara lain, jagung, padi, serta cabe dan diharapkan akan mendukung ketahanan pangan Manado," kata Lumentut.

Kepala Dinas Pertanian Manado Ricky Poli, mengatakan, potensi sawah di Manado hanya sekitar 500 hektare dan yang ditanami baru 250 hektare.

"Tetapi yang paling menopang ketahanan pangan Manado adalah umbi-umbian dan pisang, bukan hanya padi, sehingga kita bisa swasembada pangan," kata Poli. 

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024