Memajukan Siau Tagulandang dan Biaro (Sitaro), satu dari tiga kabupaten kepulauan di Sulawesi Utara, merupakan obsesi dari Toni Supit, SE, MM.

Bupati pertama pilihan rakyat Sitaro tersebut, bertekad menjadikan kabupaten yang dikenal sebagai lumbung komoditas pala di Indonesia ini, berprestasi dalam berbagai hal, terutama dalam pengelolaan keuangan dan administrasi.

Ini ditandai dengan tekad Supit mengejar opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk tahun depan.

"Kami bertekad mengejar opini terbaik ini, karena awal Juli kami baru menerima opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK, dan ini membuat saya tidak puas," kata Supit.

Meskipun demikian, hasil ini menurut Supit sebenarnya membuat jajaran Pemerintah Kabupaten Sitaro agak senang, sebab dari sekitar 11 opini yang dikeluarkan BPK, baru Bitung yang mendapatkan WTP, sedangkan P rovinsi Sulut, Minahasa serta Sitaro mendapatkan WDP, tujuh kabupaten tidak memberikan pendapat dan tidak wajar, sisanya empat daerah masih dalam pemeriksaan.

"Tetapi kami tidak puas, kami lebih suka kalau dapat opini WTP, karena itu artinya kami benar-benar baik dalam menjalankan pemerintahan dari berbagai segi," kata Supit.

Bupati yang berlatar belakang pengusaha ini, menyatakan, untuk mengejar mimpi mendapatkan opini WTP tersebut, ia bersama wakil bupati dan seluruh jajarannya melakukan pembenahan di berbagai sektor.

"Kami melakukan pengetatan dalam anggaran, dan memperbaiki sistem manajamen, sehingga semua kebocoran bisa diminimalisir bahkan dihilangkan," kata Supit.

    
Genjot Pembangunan Inftrastruktur

Supit mengatakan, upaya memajukan Sitaro bukan hanya dalam meraih opini BPK. Bupati yang sedang mengejar gelar doktor tersebut, bahkan sudah menggenjot pembangunan infrastruktur.

Ia menjelaskan, sebagai kabupaten yang terdiri atas tiga pulau besar dan lebih dari 10 yang kecil tersebut, infrastruktur menjadi prioritas pembangunan, terutama jalan dan jembatan.

"Jalan lingkar di Pulau Siau, Tagulandang dan Biaro sedang dibangun, supaya memudahkan masyarakat mengakses pusat pemerintahan," kata Supit.

Yang paling penting, jalan tersebut bisa membantu masyarakat Sitaro mengangkut hasil bumi dari kampungnya ke pusat perdagangan dan pelabuhan, yang sebelumnya selalu menggunakan transportasi laut.

"Kami bahkan sedang membangun bandara di Pihise Kecamatan Siau Timur Selatan, dan ini sedang dikerjakan tahap awalnya, kalau selesai nanti kami berharap akan sangat membantu masyarakat kabupaten kepulauan ini," kata Supit.

Supit menambahkan, sebagai kabupaten yang didominasi oleh laut, Pemkab Sitaro tidak hanya mengutamakan pembangunan inftrastruktur khusus daratan, tetapi juga sarana untuk transportasi lautan, seperti dermaga.

Saat Pemkab Sitaro ini sedang membangun 13 dermaga di seluruh wilayah strategis di Sitaro, mulai dari Biaro sampai ke Siau, sehingga memudahkan akses masyarakat ke mana-mana.

"Tekad membangun Sitaro ini sudah ada sejak saya dilantik menjadi pemimpin kabupaten ini, dengan menggratiskan pendidikan bagi seluruh siswa dari SD sampai SMA negeri, dan sekarang fokusnya ke insfrastruktur dan perekonomian," kata Supit.

Bukan hanya pendidikan, pelayanan kesehatan di Puskesmas di seluruh wilayah kabupaten tersebut juga digratiskan demi membantu masyarakat terutama yang berada di bawah garis kemiskinan.

Program ini, menurut Supit, berjalan sukses hingga empat tahun kepemimpinannya/ Ia berharap nantinya seluruh masyarakat di wilayah tersebut akan merasakan bagaimana sentuhan pelayanan pemerintah secara langsung.

Untuk mendukung perekonomian rakyat di Sitaro, Supit juga mencanangkan perejamaan tanaman pala di seluruh wilayah kabupaten.

"Tujuannya untuk menggantikan tanaman yang sudah tua dan tak lagi produktif, namun tidak langsung menebang tanaman yang sudah tua, tetapi menunggu sampai yang baru ini panen. Namun jika memang tanamannya tetap bagus, masih akan dipertahankan," kata Supit.

Supit berharap dengan berbagai gebrakan yang dilakukan, Sitaro akan muncul sebagai salah satu kabupaten kepulauan yang diperhitungkan di Sulawesi Utara, bahkan Indonesia. @antarasulutcom.

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024