Manado, (Antara Sulut) - Mulai 10 Juli 2012 maskapai penerbangan Lion Air akan membuka penerbangan perdana Manado-Davao, Filipina menggunakan pesawat ATR72 seri 500.
"Kapasitas tempat duduk berjumlah 72 orang. Pesawat ini akan terbang sepekan sekali pada setiap hari Selasa," kata Area Menejer Lion Air Sulawesi Utara, Irwan, usai rapat pemantapan rencana penerbangan perdana di ruang World Ocean Conference (WOC) kantor gubernur, Kamis.
Dia mengatakan, pesawat bermesin propeler semi jet ini berstatus "spot charter" sehingga sangat ditentukan oleh kapasitas isi penumpang pesawat.
Berapapun jumlah penumpang yang akan terbang ke Davao, menurut dia, Lion Air Siap memberangkatkan sesuai dengan permintaan pihak penyewa.
"Kita hanya menyediakan fasilitas armadanya. Berapapun jumlah seat yang terisi bila penyewa menyetujuinya kami siap terbang," ungkapnya
Irwan menambahkan, beberapa tahun lalu maskapai Lion Air juga sempat membuka penerbangan yang sama namun terhenti karena terhambat kapasitas isi.
"Tahun 2009 penerbangan ke Davao kami lakukan sepekan dua kali. Kita berharap penerbangan yang kita buka ini bisa berlanjut. Bahkan kalau load factornya bagus tidak menutup kemungkinan pesawat jenis Boeing 737 900ER bisa dioperasikan," katanya.
Sementara itu, Asisten II Bidang Pembangunan Sekretariat Daerah (setda) Provinsi Sulawesi, Roy Octavianus Roring mengatakan, pemerintah provinsi sementara melakukan inventarisasi peluang kerja sama dengan pemerintah Davao.
"Perikanan, pendidikan perdagangan kami rasa sangat berpeluang untu dikerjasamakan. Sektor-sektor lainnya juga akan kami inventarisasi," ungkapnya.
Namun menurut Roring, keberlanjutan penerbangan Manado-Davao sangat bergantung dari "load factor" pesawat yang melayani rute penerbangan ini.
"Karena itu selain provinsi, kota/kabupaten hendaknya membaca apa peluang-peluang yang bisa dikerjasamakan dengan Davao atau Filipina sehingga penerbangan ini tetap berlanjut," kata dia.
(guntur/@antarasulutcom/T.pso-305/B/S025/C/S025) 28-06-2012 17:01:28
"Kapasitas tempat duduk berjumlah 72 orang. Pesawat ini akan terbang sepekan sekali pada setiap hari Selasa," kata Area Menejer Lion Air Sulawesi Utara, Irwan, usai rapat pemantapan rencana penerbangan perdana di ruang World Ocean Conference (WOC) kantor gubernur, Kamis.
Dia mengatakan, pesawat bermesin propeler semi jet ini berstatus "spot charter" sehingga sangat ditentukan oleh kapasitas isi penumpang pesawat.
Berapapun jumlah penumpang yang akan terbang ke Davao, menurut dia, Lion Air Siap memberangkatkan sesuai dengan permintaan pihak penyewa.
"Kita hanya menyediakan fasilitas armadanya. Berapapun jumlah seat yang terisi bila penyewa menyetujuinya kami siap terbang," ungkapnya
Irwan menambahkan, beberapa tahun lalu maskapai Lion Air juga sempat membuka penerbangan yang sama namun terhenti karena terhambat kapasitas isi.
"Tahun 2009 penerbangan ke Davao kami lakukan sepekan dua kali. Kita berharap penerbangan yang kita buka ini bisa berlanjut. Bahkan kalau load factornya bagus tidak menutup kemungkinan pesawat jenis Boeing 737 900ER bisa dioperasikan," katanya.
Sementara itu, Asisten II Bidang Pembangunan Sekretariat Daerah (setda) Provinsi Sulawesi, Roy Octavianus Roring mengatakan, pemerintah provinsi sementara melakukan inventarisasi peluang kerja sama dengan pemerintah Davao.
"Perikanan, pendidikan perdagangan kami rasa sangat berpeluang untu dikerjasamakan. Sektor-sektor lainnya juga akan kami inventarisasi," ungkapnya.
Namun menurut Roring, keberlanjutan penerbangan Manado-Davao sangat bergantung dari "load factor" pesawat yang melayani rute penerbangan ini.
"Karena itu selain provinsi, kota/kabupaten hendaknya membaca apa peluang-peluang yang bisa dikerjasamakan dengan Davao atau Filipina sehingga penerbangan ini tetap berlanjut," kata dia.
(guntur/@antarasulutcom/T.pso-305/B/S025/C/S025) 28-06-2012 17:01:28