Manado, 3/5 (ANTARA) - Kuota bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Miangas, Kecamatan Miangas, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara diharapkan ditambah.

"Kuota BBM yang digunakan masyarakat tidak pernah ditambah sejak tahun 2010, hal ini sangat menyulitkan masyarakat di pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Filipina," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Talaud, Djemi Gagola, di Manado, Senin.

Dia mengatakan, kuota ril yang masih digunakan masyarakat yaitu 10 kiloliter minyak tanah, 20 kiloliter premium dan 1 kiloliter solar.

Kuota ini, kata dia, digunakan masyarakat selama dua pekan untuk menggerakkan ekonomi yang rata-rata bergantung pada sektor perikanan dan kelautan.

"Kami sudah beberapa kali menyampaikan dalam bentuk proposal kepada pertamina sekiranya mereka dapat menambah kuota BBM di Pulau Miangas. Tapi hingga kini belum ditanggapi," katanya.

Padahal kata dia, setiap tahun ada peningkatan jumlah armada penangkap ikan, kendaraan roda dua, roda empat, dan roda enam, mesin pangkas rumput di areal pertanian, "chainsaw", mesin diesel hingga kebutuhan rumah tangga.

Namun terpenting, kata Gagola, sektor perikanan di Kabupaten Talaud sangat besar dan baru sekitar 10 persen yang digarap untuk peningkatan ekonomi dan pendapatan daerah.

Tidak mungkin dapat memaksimalkan hasil tangkapan nelayan, apabila nelayan sangat kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk melaut dan kadang-kadang harus memarkir perahunya, kata dia.

"Minimal kuota BBM yang dibutuhkan dua kali lipat dari kuota BBM sebelumnya. Bila tidak, gerak ekonomi warga di pulau yang berbatasan dengan Filipina ini akan melamban dan mempengaruhi kesejahteraan mereka," harapnya.
(guntur/@antarasulutcom/T.pso-305/B/A034/A034) 04-06-2012 09:45:55

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024