Manado (ANTARA) - Masyarakat kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat lebih menggemari penggunaan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas seperti Pertalite.
Pemilik SPBU Waisai ibukota kabupaten Raja Ampat, Syarif di Waisai, Rabu, mengatakan bahwa konsumsi BBM untuk jenis Premium sebanyak 72KL per bulan, Pertalite sebanyak 103KL dan Biosolar sebanyak 25KL.
Konsumsi Pertalite terbanyak 103KL per bulan menunjukkan bahwa masyarakat Raja Ampat lebih menggemari penggunaan BBM jenis berkualitas Pertalite.
"Biasanya saat setelah terjadi pengisian pasti Pertalite lebih laku duluan. Setelah itu baru disusul dengan Premium," ujarnya.
Sales Branch Manager Pertamina Papua Barat, I Made Ega Sanjaya yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa pola supply BBM ke Kabupaten Raja Ampat berasal dari Fuel Terminal Sorong.
BBM diangkut menggunakan mobil tangki dari Fuel Terminal Sorong kemudian menggunakan moda laut dengan lama 7 jam perjalanan menuju Raja Ampat.
“Supply BBM harus selalu terpenuhi tepat waktu dan terschedule dengan baik agar roda perekonomian masyarakat Raja Ampat tidak terhambat," ujar I Made Ega Sanjaya.
Saat ini, tambah dia, seluruh fasilitas SPBU waisai dalam keadaan optimal, jika ada kebutuhan informasi lebih lanjut terkait operasional Pertamina di wilayah Papua Barat, masyarakat dapat menghubungi Kontak Pertamina 135 atau menggunakan aplikasi mypertamina.
Pemilik SPBU Waisai ibukota kabupaten Raja Ampat, Syarif di Waisai, Rabu, mengatakan bahwa konsumsi BBM untuk jenis Premium sebanyak 72KL per bulan, Pertalite sebanyak 103KL dan Biosolar sebanyak 25KL.
Konsumsi Pertalite terbanyak 103KL per bulan menunjukkan bahwa masyarakat Raja Ampat lebih menggemari penggunaan BBM jenis berkualitas Pertalite.
"Biasanya saat setelah terjadi pengisian pasti Pertalite lebih laku duluan. Setelah itu baru disusul dengan Premium," ujarnya.
Sales Branch Manager Pertamina Papua Barat, I Made Ega Sanjaya yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa pola supply BBM ke Kabupaten Raja Ampat berasal dari Fuel Terminal Sorong.
BBM diangkut menggunakan mobil tangki dari Fuel Terminal Sorong kemudian menggunakan moda laut dengan lama 7 jam perjalanan menuju Raja Ampat.
“Supply BBM harus selalu terpenuhi tepat waktu dan terschedule dengan baik agar roda perekonomian masyarakat Raja Ampat tidak terhambat," ujar I Made Ega Sanjaya.
Saat ini, tambah dia, seluruh fasilitas SPBU waisai dalam keadaan optimal, jika ada kebutuhan informasi lebih lanjut terkait operasional Pertamina di wilayah Papua Barat, masyarakat dapat menghubungi Kontak Pertamina 135 atau menggunakan aplikasi mypertamina.