Manado (ANTARA) - Sebanyak tiga warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa dini hari, pukul 03.00 WIB ditemukan dalam kondisi mual-mual dan muntah-muntah karena telah mengonsumsi minuman oplosan.
"Memang benar tadi subuh, kami mendapat laporan ada tiga penghuni Lapas yang mengalami keracunan, karena telah mengonsumsi minuman Sprite yang dioplos dengan etanol, sehingga ketiganya langsung dibawa ke klinik Lapas dan berhasil diselamatkan," kata Kepala Lapas Kelas IIA Pontianak Farhan Hidayat di Pontianak, Selasa.
Ketiga warga binaan tersebut berinisial La, Ss dan As. Sebelumnya pada Senin (1/11) sekitar pukul 22.30 WIB juga telah ditemukan salah seorang warga Lapas berinisial Sr alias At mengalami sesak napas dan langsung dibawa ke RSUD Dr Soedarso Pontianak.
"Sr alias At ini saat dirawat di RS Soedarso pada Selasa (2/11) sekitar pukul 01.00 WIB dinyatakan oleh pihak dokter rumah sakit telah meninggal dunia akibat serangan jantung. Jadi memang kemarin ada dua kejadian dan kasus yang berbeda yang satunya karena keracunan dan karena serangan jantung," katanya.
Sementara itu katanya lagi, dari hasil perawatan intensif yang dilakukan klinik Lapas, ketiga warga binaan yang keracunan itu kini kondisinya sudah mulai membaik.
"Kondisi ketiganya saat ini sudah membaik dan sudah pulih kembali," ujarnya.
Ia juga menyesalkan, akibat kecerobohan ketiga warga Lapas itu. Etanol yang didapat oleh ketiganya itu, merupakan etanol yang disiapkan untuk warga Lapas yang mengalami penyakit kulit seperti penyakit kurap dan sebagainya.
"Etanol ini kami siapkan pada saat ada kegiatan pengelolaan limbah plastik. Di mana saat melakukan pengelolaan, karena limbah plastik itu mengandung bakteri, maka beberapa warga Lapas ada yang mengalami penyakit kurap. Nah dengan etanol itu untuk mengobati penyakit kurap warga binaan," kata Farhan.
"Memang benar tadi subuh, kami mendapat laporan ada tiga penghuni Lapas yang mengalami keracunan, karena telah mengonsumsi minuman Sprite yang dioplos dengan etanol, sehingga ketiganya langsung dibawa ke klinik Lapas dan berhasil diselamatkan," kata Kepala Lapas Kelas IIA Pontianak Farhan Hidayat di Pontianak, Selasa.
Ketiga warga binaan tersebut berinisial La, Ss dan As. Sebelumnya pada Senin (1/11) sekitar pukul 22.30 WIB juga telah ditemukan salah seorang warga Lapas berinisial Sr alias At mengalami sesak napas dan langsung dibawa ke RSUD Dr Soedarso Pontianak.
"Sr alias At ini saat dirawat di RS Soedarso pada Selasa (2/11) sekitar pukul 01.00 WIB dinyatakan oleh pihak dokter rumah sakit telah meninggal dunia akibat serangan jantung. Jadi memang kemarin ada dua kejadian dan kasus yang berbeda yang satunya karena keracunan dan karena serangan jantung," katanya.
Sementara itu katanya lagi, dari hasil perawatan intensif yang dilakukan klinik Lapas, ketiga warga binaan yang keracunan itu kini kondisinya sudah mulai membaik.
"Kondisi ketiganya saat ini sudah membaik dan sudah pulih kembali," ujarnya.
Ia juga menyesalkan, akibat kecerobohan ketiga warga Lapas itu. Etanol yang didapat oleh ketiganya itu, merupakan etanol yang disiapkan untuk warga Lapas yang mengalami penyakit kulit seperti penyakit kurap dan sebagainya.
"Etanol ini kami siapkan pada saat ada kegiatan pengelolaan limbah plastik. Di mana saat melakukan pengelolaan, karena limbah plastik itu mengandung bakteri, maka beberapa warga Lapas ada yang mengalami penyakit kurap. Nah dengan etanol itu untuk mengobati penyakit kurap warga binaan," kata Farhan.