Manado (ANTARA) - Jumlah sekolah Adiwiyata di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, bertambah setelah 48 sekolah di kota itu menerima penghargaan Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Wali Kota Medan Bobby Nasution pada Kamis secara simbolis menyerahkan penghargaan kepada tiga kepala sekolah yang sekolahnya mendapat predikat Adiwiyata di SDN 060925 di Jalan Sisingamangaraja KM 5,5 Kota Medan.

Bobby berpesan kepada sekolah-sekolah yang telah mendapat predikat Adiwiyata untuk terus melakukan perbaikan.

Dia juga meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup terus berupaya meningkatkan pemahaman dan kepedulian warga sekolah terhadap kelestarian lingkungan hidup.

"Peduli lingkungan di mulai dari sekolah, biar anak kita adik kita, ketika menggantikan generasi kita bisa teriak lebih kencang menjaga lingkungan," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Zulfansyah Ali Saputra menjelaskan bahwa sebelumnya ada 310 sekolah Adiwiyata tingkat kota, 54 sekolah Adiwiyata tingkat provinsi, dan 21 sekolah Adiwiyata tingkat nasional di Kota Medan.

Menurut dia, 48 sekolah yang baru mendapat penghargaan Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah sekolah yang telah terdaftar sebagai sekolah Adiwiyata tingkat kota.

Zulfansyah mengatakan, pemerintah kota menargetkan penambahan 200 sekolah Adiwiyata tahun depan.

"Untuk mengejar target itu tentu perlu kolaborasi dengan Dinas Pendidikan, karena sekolah ini kan di bawah koordinasi mereka, kami sifatnya membina," kata dia.

Program Adiwiyata dijalankan untuk menciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan serta membentuk sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik.

Program tersebut mencakup penerapan kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah berbasis lingkungan, kegiatan sekolah berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah ramah lingkungan.
 

Pewarta : Juraidi dan Andika
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024