Manado (ANTARA) -
"Ini merupakan salah satu dukungan BUMN untuk membantu petani tebu dalam upaya pencapaian swasembada gula, melalui sinergi sebagaimana saat ini dilakukan. PTPN XI bersama Perum Peruri salurkan program Pendanaan UMK untuk petani tebu," kata Direktur PTPN XI, R Tulus Panduwidjaja di Surabaya, Minggu.
Ia mengatakan kegiatan ini juga merupakan bentuk sinergi program pendanaan UMK PTPN XI, dan merupakan kali keempat, sebab sebelumnya penyaluran dilakukan di PG Wonolangan sebesar Rp4 miliar, PG Semboro dan PG Poerwodadi masing-masing sebesar Rp2 miliar dan Rp4,5 miliar.
"Saat ini pekerjaan di kebun tebu sudah tahap pemeliharaan, dengan demikian diharapkan output bahan baku tebu petani tahun depan bisa optimal baik kualitas dan produktivitas nya," katanya, menerangkan.
General Manager PG Soedhono Sri Pratomo menjelaskan secara teknis Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2022 masih dalam pembahasan, dan pihaknya dengan dukungan kemitraan petani tebu mentargetkan produktivitas tebu sebesar 71 ton/hektare (Ha), atau naik dari realisasi tahun 2021.
"Kami memiliki ancang-ancang target produktivitas 71 ton/ha atau naik 5 persen dari tahun sebelumnya. Realisasi tebu tergiling tahun ini sebesar 220 ribu ton dan gula sebesar 14,5 ribu ton," katanya.
Ia berharap, melalui sinergi ini para mitra petani berkomitmen untuk mendukung proses giling, khususnya dengan mengirim tebu ke PG Soedhono.
"Ini buat rabuk (pupuk) dan orang kerja, terima kasih kepada PTPN XI dan Peruri yang membantu kami untuk modal kerja ini," katanya.
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI Pabrik Gula (PG) Soedhono bekerja sama dengan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menggelontorkan dana sebesar Rp3 miliar untuk modal kerja sebanyak 48 petani tebu mitra binaan masa tanam 2021/2022.
"Ini merupakan salah satu dukungan BUMN untuk membantu petani tebu dalam upaya pencapaian swasembada gula, melalui sinergi sebagaimana saat ini dilakukan. PTPN XI bersama Perum Peruri salurkan program Pendanaan UMK untuk petani tebu," kata Direktur PTPN XI, R Tulus Panduwidjaja di Surabaya, Minggu.
"Mereka inilah petani inti di tengah persaingan bahan baku ketat di wilayah barat. Basis hubungan kami adalah kemitraan, kinerja pabrik gula didukung pasokan tebu petani dan dengan realisasi modal kerja lebih awal ini akan sangat mendukung proses budi daya tebu petani sehingga memberikan produktivitas yang lebih baik dan secara langsung memberikan efek perbaikan kesejahteraan untuk petani," katanya.
Sementara itu salah satu petani tebu, Suwarti berterima kasih atas bantuan itu, dan dia merencanakan penggunaan bantuan pendanaan itu untuk perawatan, di antaranya pupuk termasuk pekerja kebun.
"Ini buat rabuk (pupuk) dan orang kerja, terima kasih kepada PTPN XI dan Peruri yang membantu kami untuk modal kerja ini," katanya.