Jakarta (ANTARA) - Hati Alec Baldwin hancur berkeping-keping usai insiden penembakan

Alec Baldwin mencurahkan kesedihannya usai insiden penembakan di lokasi syuting film "Rust" yang menewaskan sinematografer Halyna Hutchins.

"Hatiku hancur untuk suaminya, putranya dan semua orang yang kenal dan sayang Halyna," cuitnya pada Sabtu dini hari.

Hutchins, 42 tahun tewas tertembak di lokasi syuting film Barat "Rust" di New Mexico, Amerika Serikat pada Kamis (21/10) sore saat bekerja sebagai sutradara fotografi.

"Tak ada kata-kata yang sanggup melukiskan keterkejutan dan kesedihanku atas kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Halyna Hutchins, seorang istri, ibu dan rekan kerja yang sangat kami banggakan," lanjut Baldwin dalam cuitannya yang hingga berita ini dibuat sudah disukai 79 ribuan pengguna Twitter.

Baldwin lantas melanjutkan bahwa dia sepenuhnya mau bekerja sama dengan penyelidikan polisi guna mengungkap bagaimana tragedi tersebut bisa terjadi.

kronologi

Menurut sebuah dokumen surat pernyataan yang ditandatangani oleh Detektif Joel Cano dari kantor sheriff Santa Fe County yang didapat New York Times, insiden bermula saat seorang asisten sutradara mengambil salah satu dari tiga pistol properti yang telah disiapkan oleh pembuat senjata film di luar dengan kereta abu-abu, dia lantas menyerahkannya kepada Alec Baldwin, dan, berteriak “ Pistol Dingin!” — yang seharusnya menjadi isyarat bahwa pistol itu tidak memiliki peluru tajam di dalamnya.

Ketika Baldwin menembakkan senjatanya, kata petugas penegak hukum, senjata itu mengenai dan membunuh sinematografer film dan melukai sutradaranya — dan menimbulkan pertanyaan baru tentang keamanan senjata api di lokasi syuting.

Asisten direktur "tidak tahu peluru langsung ada di prop-gun" ketika dia memberikannya kepada Baldwin, menurut pernyataan tertulis, yang dibuat sebagai bagian dari aplikasi surat perintah penggeledahan. Surat pernyataan itu tidak merinci jenis amunisi apa yang ada di dalam senjata itu.

Hutchins langsung diterbangkan ke rumah sakit menggunakan helikopter sesaat setelah insiden namun sayangnya dia tewas akibat luka.

Bukan hanya Hutchins, sutradara Joel Souza, 48 tahun juga terluka dan langsung dilarikan dari lokasi Bonanza Creek Ranch dengan ambulans.

Salah satu aktris film tersebut yakni Frances Fisher mencuit pada Jumat (22/10) bahwa sang sutradara sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

Juru bicara Baldwin mengatakan bahwa insiden disebabkan oleh tembakan tak disengaja menggunakan pistol properti.

Polisi sedang berusaha mengungkap jenis peluru yang tertinggal dan bagaimana kejadian sesungguhnya.

Media setempat, dikutip dari BBC pada Sabtu melaporkan Baldwin terlihat menangis sejadi-jadinya di luar kantor sherrif di Santa Fe County.

Meski demikian pihak berwajib belum tahu pasti apakah tuntutan akan dilayangkan kepada Baldwin.

Alec Baldwin sendiri adalah co-produser di film "Rust" dan dia juga memainkan karakter bernama Rust yakni seorang penjahat di mana cucunya yang berusia 13 tahun dihukum karena pembunuhan.


    Alec Baldwin. (Santa Ynez Valley News)

Sulung dari empat bersaudara, Baldwin telah membintangi banyak peran TV dan film sejak tahun 1980-an. Seluruh saudaranya adalah aktor.

Sementara itu, Halyna Hutchins berasal dari Ukraina dan dibesarkan di pangkalan militer Soviet di Lingkaran Arktik, menurut situs pribadinya. Dia belajar jurnalisme di Kyiv, dan film di Los Angeles, dan dinobatkan sebagai "bintang baru" oleh majalah American Cinematographer pada 2019.

Dia adalah direktur fotografi untuk film aksi 2020 "Archenemy", disutradarai oleh Adam Egypt Mortimer.

"Saya sangat sedih kehilangan Halyna. Dan sangat marah karena ini bisa terjadi di lokasi syuting," kata Mortimer dalam cuitannya di Twitter.

Dalam sebuah pernyataan, International Cinematographer's Guild mengatakan kematian Hutchins adalah "berita yang menghancurkan" dan "kehilangan yang mengerikan".

"Rinciannya tidak jelas saat ini, tetapi kami sedang bekerja untuk mempelajari lebih lanjut, dan kami mendukung penyelidikan penuh atas peristiwa tragis ini," kata presiden serikat John Lindley dan direktur eksekutif Rebecca Rhine.

Agen bakat Halyna Hutchins, Artis Inovatif, menulis dalam sebuah unggahan di laman Instagram pada hari Jumat (21/10) bahwa dia adalah "seberkas cahaya".

"Bakatnya sangat besar, hanya dilampaui oleh cinta yang dia miliki untuk keluarganya."

Pernyataan agensi menambahkan pihaknya berharap insiden fatal itu "akan mengungkapkan pelajaran baru tentang bagaimana memastikan keselamatan setiap anggota kru di lokasi syuting dengan lebih baik."

Polisi mengatakan deputi sheriff dikirim ke Bonanza Creek Ranch, lokasi syuting populer, sekitar pukul 13:50 waktu setempat pada hari Kamis setelah menerima panggilan darurat.

Brandon Lee, "The Crow"

Insiden seperti itu di set film sangat jarang, tetapi tidak pernah terdengar.

Senjata api asli sering digunakan dalam pembuatan film, dan diisi dengan peluru kosong - peluru yang menghasilkan kilatan dan ledakan tanpa mengeluarkan proyektil.

Pada tahun 1993, Brandon Lee - putra dari mendiang bintang seni bela diri Bruce Lee - meninggal di lokasi syuting setelah secara tidak sengaja tertembak dengan pistol properti saat syuting adegan kematian untuk film "The Crow". Brandon Lee saat itu baru berusia 28 tahun.

Pistol itu secara keliru memiliki peluru tiruan yang dimuat di dalamnya.

Menanggapi berita hari Kamis, saudara perempuan Brandon Lee, Shannon, mentweet: "Hati kami tertuju pada keluarga Halyna Hutchins dan Joel Souza dan semua yang terlibat dalam insiden di 'Rust'. Tidak seorang pun boleh dibunuh dengan senjata di lokasi syuting film. Titik."
 

Pewarta : Ida Nurcahyani
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024