Manado (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) agar meningkatkan kinerja ekspor dengan negara-negara mitra strategis ASEAN.

"Walaupun terdapat perbedaan tingkat pembangunan antara negara anggota ASEAN dengan negara mitra strategis ASEAN, namun tidak membatasi ruang untuk penguatan kerja sama di masa mendatang," kata Direktur Perundingan ASEAN Kemendag Dina Kurniasari, usai FGD isu baru kerja sama ASEAN dengan negara mitra strategis, di Manado, Jumat.

Dia mengatakan Mitra Strategis ASEAN yang notabene adalah negara maju sering kali mengusulkan isu-isu baru untuk dicakup dalam lingkup kerja sama, seperti bidang energi, lingkungan, ketenagakerjaan, perdagangan inklusif, dan yang lainnya.

Melalui FGD ini diharapkan pemangku kepentingan serta masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara dapat memperoleh informasi mengenai isu-isu baru yang sedang mengemuka dalam kerja sama antara ASEAN dengan Mitra Strategisnya.

"Kami juga mengharapkan kiranya FGD ini dapat menambah wawasan para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang ekspor dengan meningkatkan pemahamannya mengenai persyaratan untuk memasarkan poduknya ke negara-negara tersebut," katanya.

Kadisperindag Sulut Edwin Kindangen mengatakan Amerika Serikat dan Uni Eropa juga merupakan tujuan ekspor non migas utama Sulut.

Berdasarkan data BPS, kata Edwin, ekspor dari Sulawesi Utara ke kedua negara tersebut masing-masing share-nya mencapai 17,7 persen 137,8 juta dolar AS dan 15 persen 118 juta dolar AS.

Sedangkan ekspor dari provinsi ini ke
Kanada dan Rusia memiliki export share masing-masing persen 0,1 persen dan 0,5 persen 3,58 juta dolar AS.

Produk ekspor dari Provinsi Sulawesi Utara yang telah berhasil diekspor ke kawasan Amerika dan Eropa diantaranya kopra, rempah-rempah, produk perikanan
(tuna, cumi-cumi, dan kerang), dan kacang mete.

"Kami mengharapkan FGD ini dapat menambah wawasan kita bersama mengenai isu-isu dalam kerja sama di forum ASEAN," katanya.

Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin mengatakan para pelaku usaha juga diharapkan dapat lebih memahami persyaratan dan peluang ekspor ke Amerika dan Eropa.

Peningkatan kinerja ekspor Indonesia pada akhirnya diharapkan dapat mendukung program pemulihan perekonomian dari dampak negatif pandemi COVID-19.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024