Manado (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan berencana melibatkan bank dan pemerintah daerah (pemda) dalam klinik perumahan yang akan hadir di seluruh Indonesia.

"Kita ingin melibatkan bank juga nantinya, sehingga kalau nanti masyarakat ingin mengikuti program seperti Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) maka akan diarahkan," ujar Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur dalam seminar daring "Indonesia Housing Forum" di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, Kementerian PUPR juga berencana melibatkan pemda supaya klinik perumahan tersebut lebih menjangkau masyarakat.

Kementerian PUPR sudah menyiapkan dana  agar di setiap balai perumahan yang ada di seluruh Indonesia ada semacam klinik perumahan, di mana  hanya 5 persen masyarakat yang membeli rumah dari pengembang, sedangkan 80 persennya memilih untuk membangun rumah sendiri. Ia mengakui tidak mungkin mengharapkan 80 persen bantuan pemerintah untuk perumahan. 

"Maka dari itu kita menginisiasi adanya klinik perumahan di setiap wilayah Indonesia yang kita harapkan dapat memberikan pembelajaran kepada masyarakat seperti bagaimana cara membangun rumah dengan spesifikasi yang benar," kata Fitrah.

Ia berharap klinik perumahan itu bisa berjalan baik pada tahun depan.

Sebelumnya Kementerian PUPR berencana menghadirkan Klinik Rumah Swadaya secara daring atau online.

Direktur Rumah Swadaya Ditjen Perumahan Kementerian PUPR M Arsyad menyampaikan pihaknya akan mencoba memberikan suatu klinik secara online supaya masyarakat bisa mengakses bagaimana bisa mengikuti atau mengetahui tahapan-tahapan untuk membangun rumah yang layak.

Menurut dia, Klinik Rumah Swadaya adalah kegiatan pemberian layanan informasi dan bantuan teknis kepada masyarakat secara individu dan kelompok, untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam pemenuhan rumah layak huni.

Ia menyampaikan saat ini pihaknya sedang melakukan pengujian atas draf terkait Klinik Rumah Swadaya tersebut.

Pewarta : Aji Cakti
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024