Manado (ANTARA) - Atlet paralayang Sumatera Barat menambah jumlah medali usai meraih poin tertinggi di nomor ketepatan mendarat beregu putri melalui pasangan Rina Kusuma Ningrum dan Nofrica Yanti di Bumi Perkemahan Cenderawasih, Jayapura.
Selain medali emas, Sumbar juga mendapat medali perak disumbangkan Rina Kusuma Ningrum dari nomor Lintas Alam Perorangan Putri.
Dan satu medali perunggu diperoleh Nofrica Yanti pada nomor Ketepatan Mendarat Perorangan Putri.
Pelatih Paralayang Sumbar Dodo Yudokusuma melalui keterangan tertulis di Merauke, Selasa mengapresiasi perjuangan anak didiknya yang meraih satu set medali di PON Papua.
Menurutnya apa pun hasil yang diperoleh pada PON Papua, sudah merupakan capaian terbaik.
Sebelumnya Sumatera Barat memiliki kans meraih tiga medali emas dari cabang ini hanya saja pada pelaksanaan lomba hari terakhir, terjadi kejar-kejaran skor sehingga hanya satu medali emas saja yang bisa disumbangkan untuk Sumatera Barat.
"Anak-anak telah berjuang maksimal. Ke depan kita akan mempersiapkan tim ini lebih maksimal lagi, sehingga pada PON selanjutnya atau kejuaraan-kejuaraan yang kami ikuti, para atlet bisa memberikan hasil lebih bagus lagi," kata dia.
Sumatera Barat sendiri di paralayang sejak awal dipandang sebelah mata. Pasalnya, pada PON Papua inilah Sumbar baru berhasil mengirim sederet atlet, pasca lolos di babak kualifikasi PON.
Sebelumnya, penerbang-penerbang Ranah Minang selalu terganjal di babak kualifikasi, hingga gagal bertanding di multi event olahraga terakbar nasional.
Di Bumi Cenderawasih, atlet Sumbar dianggap sebagai tim "Kuda Hitam" oleh tim kuat seperti Jawa Timur, DKI Jakarta dan Jawa Barat.***3***
Selain medali emas, Sumbar juga mendapat medali perak disumbangkan Rina Kusuma Ningrum dari nomor Lintas Alam Perorangan Putri.
Dan satu medali perunggu diperoleh Nofrica Yanti pada nomor Ketepatan Mendarat Perorangan Putri.
Pelatih Paralayang Sumbar Dodo Yudokusuma melalui keterangan tertulis di Merauke, Selasa mengapresiasi perjuangan anak didiknya yang meraih satu set medali di PON Papua.
Menurutnya apa pun hasil yang diperoleh pada PON Papua, sudah merupakan capaian terbaik.
Sebelumnya Sumatera Barat memiliki kans meraih tiga medali emas dari cabang ini hanya saja pada pelaksanaan lomba hari terakhir, terjadi kejar-kejaran skor sehingga hanya satu medali emas saja yang bisa disumbangkan untuk Sumatera Barat.
"Anak-anak telah berjuang maksimal. Ke depan kita akan mempersiapkan tim ini lebih maksimal lagi, sehingga pada PON selanjutnya atau kejuaraan-kejuaraan yang kami ikuti, para atlet bisa memberikan hasil lebih bagus lagi," kata dia.
Sumatera Barat sendiri di paralayang sejak awal dipandang sebelah mata. Pasalnya, pada PON Papua inilah Sumbar baru berhasil mengirim sederet atlet, pasca lolos di babak kualifikasi PON.
Sebelumnya, penerbang-penerbang Ranah Minang selalu terganjal di babak kualifikasi, hingga gagal bertanding di multi event olahraga terakbar nasional.
Di Bumi Cenderawasih, atlet Sumbar dianggap sebagai tim "Kuda Hitam" oleh tim kuat seperti Jawa Timur, DKI Jakarta dan Jawa Barat.***3***