Manado (ANTARA) - Paguyuban Pedagang Kaki Lima Malioboro berharap kunjungan Presiden Joko Widodo di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Sabtu, mempertegas bahwa sentra wisata belanja di Kota Gudeg itu aman untuk kembali dikunjungi wisatawan.
"Kunjungan bapak Presiden di Malioboro ini membuka ruang bahwa Malioboro aman untuk dikunjungi," kata Ketua Koperasi Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma, Rudiarto di hadapan Presiden Joko Widodo seusai peresmian Program Bantuan Tunai untuk PKL dan warung.
Rudiarto dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa sebagian besar anggota komunitas PKL, kusir andong, maupun pengemudi becak di Malioboro telah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua.
Karena itu, ia berharap level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Yogyakarta yang kini pada level 3 bisa kembali diturunkan sehingga aktivitas ekonomi di Malioboro segera pulih.
"InsyaAllah tetap aman dan segera level (PPKM) diturunkan," ujar dia.
Presiden Jokowi yang duduk di bangku panjang didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buewono X, dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti hanya mendengarkan aspirasi dari perwakilan PKL itu.
Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan Malioboro, Yogyakarta untuk meresmikan Program Bantuan Tunai untuk PKL dan pelaku usaha warung-warung.
Bantuan tunai tersebut diperuntukkan bagi sebanyak 1 juta PKL dan pelaku usaha warung-warung kecil di Indonesia dengan besaran bantuan masing-masing senilai Rp1,2 juta.
Rudiarto mengapresiasi dan berterima kasih dengan bantuan tunai di tengah situasi pandemi COVID-19 disertai penerapan PPKM.
"Kami atas nama segenap komunitas PKL, andong, becak yang ada di kawasan Malioboro sangat bersyukur dan sangat-sangat terima kasih," kata Rudiarto.
Ketua Paguyuban Pelukis, Pengrajin dan Pedagang Kaki Lima Ahmad Yani (PEMALNI) Slamet Santoso menuturkan seluruh anggotanya yang berjumlah 450 orang di Malioboro telah didaftarkan untuk mengakses bantuan tunai itu.
Meski demikian, ia belum mengetahui berapa jumlah pasti anggota yang disetujui. "Sudah kami daftarkan. Belum tahu yang dapat nanti ada klasifikasi khusus," ujar dia.
Senada dengan Rudiarto, Slamet juga berharap kunjungan Presiden Jokowi bisa menjadi promosi yang positif untuk menarik wisatawan ke Yogyakarta.
"Semoga wisatawan ke depan bisa masuk lagi ke kawasan Malioboro," tutur Slamet.
"Kunjungan bapak Presiden di Malioboro ini membuka ruang bahwa Malioboro aman untuk dikunjungi," kata Ketua Koperasi Paguyuban PKL Malioboro Tri Dharma, Rudiarto di hadapan Presiden Joko Widodo seusai peresmian Program Bantuan Tunai untuk PKL dan warung.
Rudiarto dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa sebagian besar anggota komunitas PKL, kusir andong, maupun pengemudi becak di Malioboro telah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua.
Karena itu, ia berharap level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Yogyakarta yang kini pada level 3 bisa kembali diturunkan sehingga aktivitas ekonomi di Malioboro segera pulih.
"InsyaAllah tetap aman dan segera level (PPKM) diturunkan," ujar dia.
Presiden Jokowi yang duduk di bangku panjang didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buewono X, dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti hanya mendengarkan aspirasi dari perwakilan PKL itu.
Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan Malioboro, Yogyakarta untuk meresmikan Program Bantuan Tunai untuk PKL dan pelaku usaha warung-warung.
Bantuan tunai tersebut diperuntukkan bagi sebanyak 1 juta PKL dan pelaku usaha warung-warung kecil di Indonesia dengan besaran bantuan masing-masing senilai Rp1,2 juta.
Rudiarto mengapresiasi dan berterima kasih dengan bantuan tunai di tengah situasi pandemi COVID-19 disertai penerapan PPKM.
"Kami atas nama segenap komunitas PKL, andong, becak yang ada di kawasan Malioboro sangat bersyukur dan sangat-sangat terima kasih," kata Rudiarto.
Ketua Paguyuban Pelukis, Pengrajin dan Pedagang Kaki Lima Ahmad Yani (PEMALNI) Slamet Santoso menuturkan seluruh anggotanya yang berjumlah 450 orang di Malioboro telah didaftarkan untuk mengakses bantuan tunai itu.
Meski demikian, ia belum mengetahui berapa jumlah pasti anggota yang disetujui. "Sudah kami daftarkan. Belum tahu yang dapat nanti ada klasifikasi khusus," ujar dia.
Senada dengan Rudiarto, Slamet juga berharap kunjungan Presiden Jokowi bisa menjadi promosi yang positif untuk menarik wisatawan ke Yogyakarta.
"Semoga wisatawan ke depan bisa masuk lagi ke kawasan Malioboro," tutur Slamet.